Letusan Gunung Slamet masih dalam Level III.(dok)
TRANSINDONESIA.CO – Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono terus mengikuti perkembangan status Gunung Slamet yang berada di antara Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah.
“Saya terus mengikuti dan mengumpulkan semua laporan yang masuk dari instansi terkait,” kata Agung Laksono ketika dihubungi Antara di Jakarta, Minggu (27/4/2014).
Dia menjelaskan, laporan yang masuk menyebutkan Gunung Slamet masih berstatus waspada (level III).
Agung meminta masyarakat tidak panik namun tetap waspada dan mengikuti semua petunjuk dari pemerintah dan aparat yang berwenang.
Informasi mengenai perkembangan status kegunungapian, menurut Agung, dilakukan bukan untuk membuat masyarakat panik, sebaliknya agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya.
Agung menambahkan, pemerintah terus melakukan upaya mitigasi bencana guna mengurangi dampak kerugian dari suatu bencana.
Sedangkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menambahkan meski ada erupsi di Gunung Slamet namun kondisinya masih tergolong aman karena masyarakat di sekitar lokasi tinggal di luar radius yang membahayakan.
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti petunjuk-petunjuk yang direkomendasikan oleh pihak berwenang salah satunya mengenai jarak aman. “Ativitas masyarakat harus sesuai dengan rekomendasi jarak aman, jangan melewati radius yang dilarang oleh pihak berwenang,” katanya.
BNPB, kata dia, masih terus melakukan koordinasi untuk memantau perkembangan status Gunung Slamet. “Kami terus melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, khususnya pemerintah daerah,” katanya.
Beberapa hari lalu, PVMBG melalui Pos PGA Slamet di Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang memantau adanya hembusan asap putih tebal dengan ketinggian 150-300 meter, dan 30 kali letusan asap warna putih tebal kecokelatan dengan ketinggian 300-1.500 meter condong ke arah barat.
Selain itu, teramati 15 kali muncul sinar api atau material pijar dengan ketinggian sekitar 300 meter serta 19 kali terdengar suara gemuruh sedang hingga kuat.(ant/ats)