Ketua DPW PPP Wilayah NTT Zaidin Umar (tengah) didampingi Ketua DPW PPP Wilayah Sumut Fadli Nurzam (ketiga kanan) dan Ketua DPW PPP Wilayah Jawa Barat Rahmad Yasin (ketiga kiri) bersama perwakilan DPW PPP Indonesia mengangkat tangan mereka seusai memberikan keterangan mengenai pelanggaran Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (15/4/2014).(ant)
TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menyebut, wakil ketua umum dan dan empat ketua dewan pimpinan wilayah (DPW) muncul berbagai reaksi protes dan menilai keputusan Suryadharma itu tidak sah adalah pihak-pihak yang mengkritiknya perlu tahu diri.
“Ya saya berharap masing-masing tahu posisinya. Ketua umum itu tidak sejajar dengan sekjen, ketua umum tidak sejajar dengan wakil ketua umum. Ketua umum itu mandataris,” kata Suryadharma Ali di kompleks kantor presiden, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Ketua umum kata dia berhak melakukan pemecatan dan keputusannya tersebut merupakan hal yang tidak bisa ditawar. Suryadharma yang juga menteri agama itu menambahkan dia juga sudah menghitung plus minus dirinya mengambil keputusan tersebut. Pemecatan terhadap pengurus menurut hitungan Suryadharma tak akan sampai menjatuhkan posisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden mendatang.
“Ah sudah (diterima), dia sudah ucapkan terimakasih kok ke saya,” kata dia lagi mengenai surat pemecatan yang sudah sampai kepada Suharso Monoarfa, wakil ketua umum yang dipecat.
Partai sendiri ditambahkannya mendukung keputusan pemecatan tersebut. Hal itu dilakukan karena pihak-pihak yang dipecat dianggap melakukan tindakan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai Kabbah. Sementara pemecatan menurut Suryadharma tak menyimpang dari AD/ART itu.
“Kamu kok ga tanya mereka kumpul-kumpul berdasarkan AD/ART apa enggak,” imbuhnya.
Pemecatan dilakukan Suryadharma Ali kemarin menyusul adanya mosi tak percaya pada dirinya yang digagas Suharso Monoarfa Cs setelah Suryadharma ikut dalam kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno (GBK) bersama Prabowo. Bahkan dia sempat memberikan orasi bahwa Prabowo Subiantolah sosok pemimpin yang tepat.
Yang dipecat adalah Wakil Ketua Umum Suharso Monoarfa, Ketua DPW Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, Ketua DPR Sumatera Utara Fadli Nursal dan Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara.(bs/met)