TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) M.Nuh menilai tindakan pihak Jakarta Intenational School (JIS) yang menolak timnya keterlaluan. Namun sanksi terhadap sekolah itu kata dia akan bisa diputuskan setelah penyelidikan dari kementerian bisa diselesaikan.
“Kalau memang betul (ditolak), kalau ya, kalau tim kami ditolak ya kurang ajar ya, sanksi apa bagi orang kurang ajar, kami selidiki semua dulu baru kami bisa memberikan apa (sanksinya),” kata M.Nuh ditemui di kantor presiden sebelum sidang kabinet, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
Dia mengatakan kementerian sendiri memang sudah mengundang pihak JIS dan mereka sudah memenuhi panggilan. Namun memang tim dari kementerian juga sengaja dikirimkan untuk penyelidikan lebih lanjut. Hal itu disampaikannya menyusul kasus pelecehan seksual anak yang terjadi di sekolah tersebut oleh pegawai tidak tetap institusi pendidikan internasional tersebut.
M.Nuh menambahkan, tim akan bekerja sekitar satu bulan sebelum memastikan sanksi yang akan diberikan kepada JIS. Belakangan dikabarkan pula bahwa sekolah tersebut belum memiliki izin. Namun soal ini, M.Nuh mengaku tak tahu pasti.
“Sanksi apapun mungkin termasuk sanksi terbesar bagi penyelenggara pendidikan dicabut izin,” lanjutnya.
Kemarin, Rabu pagi (16/4/2014) tim dari Kementerian Pendidikan mendatangi JIS. Namun tim yang berasal dari Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal itu ditolak pihak JIS dengan alasan bahwa kedatangan itu tidak diagendakan dan sedang berlangsung rapat di sekolah tersebut.(bs/dham)