Tanah Sudah Diberikan, Tak Satupun Nama Mantan Bupati Nabire Dicblos

Tanah Sudah Diberikan, Tak Satupun Nama Mantan Bupati Nabire Dicblos Mantan Bupati Nabire Papua, Anselmus Petrus Youw.(dok)

 

TRANSINDONESIA.CO, Papua – Mantan Bupati Nabire Papua, Caleg dari Partai Amanat Nasional (PAN), Anselmus Petrus Youw stress berat karena di TPS nya kalah.

Merasa sejumlah hartanya sudah diberikan ke kantong pemilih, termasuk tanahnya diberikan untuk perumahan namun tak ada yang mencoblos namanya, mantan pejabat itu menutup jalan masuk Perumahan Satpol PP dengan kayu balok.

Panitia Pengawas Pemilu Distrik Nabire, Micky mengatakan, aksi yang dilakukan Anselmus, merasa kecewa karena sudah memberikan tanahnya untuk pembangunan perumahan, namun warga setempat tidak mencoblosnya.

Bersama puluhan pendukungnya, Anselmus menutup gapura masuk perumahan di Kampung Wadio, Kelurahan Bumi Wonorejo, Nabire, Papua. Mereka merusak pangkalan ojek dan kantor kepala desa.

Massa juga sempat mengancam petugas TPS dan ketua RT setempat agar perolehan suara caleg yang didukungnya lebih banyak.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistyo Pudjo yang dikonfirmasi mengatakan, akibat ulah brutal caleg gagal warga setempat ketakutan. Mereka tak berani keluar rumah. Situasi mereda setelah aparat keamanan bersiaga di lokasi. “Beberapa orang masuk rumah sakit,” tandasnya.

Diproses

Di tempat terpisah, Polisi tengah mengusut kasus pengrusakan kantor Kampung Topo dan penganiayaan terhadap petugas KPPS Syaiful Bahri pada Kamis (10/4/2014) di Kabupaten Nabire.

“Kasus ini tetap diproses. Aparat Kepolisian dari Resor Kabupaten Nabire sedang bekerja,” kata Kapolda Papua, Irjen Pol Tito Karnavian di Jayapura, Jumat (11/4/2014).

Kasus itu, kata Kapolda, terjadi karena salah satu dari orang tua caleg di daerah itu tidak mendapatkan suara pada saat perhitungan di kantor Kampung Topo. Dan meminta kepada petugas KPPS untuk memberikan suara kepada anaknya.

“Itu terjadi karena ada yang tidak kebagian suara dan memang kalah sehingga orang tuanya memaksa KPPS untuk memberikan suara untuk anaknya. Dan mereka ke situ dengan memprovokasi masyarakat lainnya lalu merusak dan memukul petugas KPPS,” katanya.(ant/kum)

Share