Pecahkan Rekor Guinness Book, Iwan Fals Mau Buat Konser 4 Juta Orang

iwan fals mau buat konserIwan Fals.(dok)

 

 

TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Pertemuan Musisi Iwan Fals dengan Gubernur DKI Jakarta yang juga Capres PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) benar-benar menginspirasi dan mengundang mimpi.

Menurut Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari, pertemuan keduanya yang digelar di rumah Iwan Fals di Depok, Jawa Barat, Kamis (3/4/2014) malam, membuat Iwan memberi apresiasi. Iwan mengaku aspirasinya bersambut dan di-uwongke atau di-orang-kan ketika melihat Jokowi menunjukkan perhatian ke masalah budaya.

Selain memuji penyelenggaraan pesta rakyat DKI menyambut tahun baru yang berlangsung tertib, Iwan juga senang Jokowi sebagai penggemar musik Metallica.

Di dalam pertemuan itu, Iwan mengutarakan keinginannya yang ingin membuat pertunjukan musik yang memecahkan sekaligus tiga rekor dunia di Guinness Book World of Records.

Yaitu pertunjukan musik di India dimana 500 ribu penonton menyanyikan lagu kebangsaan, pertunjukan Metallica di sebuah bandara di Rusia yang dihadiri 1,5 juta penonton, dan pertunjukan di Brasil yang penontonnya 3,5 juta orang.

“Ia ingin membuat pertunjukan yang dihadiri 4 juta orang di Jakarta,” kata Eva, di Jakarta, Kamis (3/4/2014) malam.

Hal itu bukan sekedar pertunjukan musik, tetapi sebagai pembuktian bahwa masih banyak orang baik di Indonesia. Yaitu penonton yang tertib, saling berbagi makanan diantara penonton, dan pulang tanpa meninggalkan sampah.

Hingga saat ini, Iwan membayangkan Monas sebagai titik sentral panggung yang diperluas ke segala penjuru. Ia akan mengajak penonton menyanyikan Indonesia Raya 3 stanza sekaligus untuk meruwat Indonesia sehingga kesejahteraan benar-benar terwujud.

Sebagai seniman, Iwan disebut mengaku bahwa dia mengharapkan ‘Airlangga’ Jokowi akan mewujudkan mimpinya agar amanat Pembukaan UUD 45 bisa terwujud.

Meski Iwan mengaku bersentuhan dengan politik sebatas ingatannya tentang foto Bung Karno yang dipasang di rumahnya, namun dia berharap politik akan mengantar pembangunan karakter bangsa yang berkepribadian.

“Yang berpijak pada jati diri,” pungkas Eva.(bs/lin)

 

Share