Akibat kurang pemasokan listrik di Sumut sering terjadi pemadaman secara bergelir.(Transindonesia.co – dona)
TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beri waktu dua bulan untuk mengatasi krisis listrik di Sumatera Utara yang kini melanda dan kekurangan pasokan listrik sebesar 200 megawatt.
“Para menteri terkait diperintahkan oleh Pak Presidden untuk menyelesaikan krisis listrik kita dalam waktu dua bulan harus sudah berjalan, dan tidak ada lagi krisis listrik yang saat ini sedang kita alami,” kata Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho menirukan perintah Presiden SBY dalam Rapat Terbatas yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Selain memerintahkan menteri terkait, Presiden SBY juga telah menunjuk Menko Polhukam Djoko Suyanto sebagai koordinator teknis penyelesaian krisis listrik di Sumut dan krisis listrik di Bandara Angkasa Pura I, Ahmad Yani, Jawa Tengah.
“Setelah Pemilu tanggal 9 April nanti, Menko Polhukam yang ditunjuk Presiden SBY akan memanggil saya dan Gubernur Jawa Tengah membicarakan teknis mengatasi krisis listrik di kedua daerah tersebut,” terang Gatot didampingi Kepala Perwakilan Jakarta Pemprov Sumut, Affan Hasibuan.
Bagi kita (Sumut, red) lanjut Gatot, yang terpenting dari semua ini adalah implementasinya sesegera mungkin krisis listrik dapat diatasi.
“Bagi saya, implementasi segera mungkin dapat terealisasikan agar krisis listrik tidak berkelanjutan. Itu yang terpenting bagi Sumut, secepatnya dapat diatasi.Yang terpenting bagi Sumut secepatnya krisis listrik berlalu,” kata Gatot.
Dalama Rapat Terbatas yang dipimpinan langsung Presiden SBY juga dihadiri Wapres Boediono, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kehutanan, Menteri Perhubungan, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Mmenteri Pertahanan, Dirut PLN, Kejagung, Kepala BPN.
Dalam rapat terbatas tersebut, Gubsu Gatot Pujo Nugroho, juga mendesak agar ada penambahan 45 megawatt pasokan listrik dari PT Inalum, sehingga kekurangan 200 megawatt bisa diangsur.
“Saat ini pasokan yang sudah ada baru 1600 megawatt, kebutuhan listrik untuk Sumut sebesar 1800 megawatt. Jadi kita minta untuk jangka pendeknya ini PT Inalum menambah pasokan 45 megawatt. Itu bisa di pasok dari Inalum, PLTU Pangkalan Susu dan PLTU Labuhan Angin Sibolga,” kata Gatot.(ismet)