TNI Sita 3.200 Ton BBM ke Timor Leste

penyeludupan bbm ke timur lesteSemakin marak penyeludupan BBM ke Ti,ur Leste.(dok)

Trans Global

TRANSINDONESIA.CO, Kupang – Upaya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menggagalkan aksi penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) di wilayah perbatasan RI, Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste patut diacungi jempol.

Pasalnya, setelah berhasil mengamankan 2.200 ton atau 2.200 liter BBM dua pekan lalu, Kodim 1605 Belu kembali menggagalkan 3.200 ton atau 3.605 liter BBM yang siap dibawa ke Timor Leste.

BBM yang disita itu terdiri dari 2.700 liter jenis premium dan 500 liter solar. BBM diamankan atas informasi dari masyarakat pada saat operasi sejak Sabtu (29/3) dan Minggu (30/3) yang dilakukan jajaran Kodim di Pos Satgaster Kabuna dan Koramil Kakulukmesak.

Selain BBM, turut diamankan juga satu unit kendaraan AVP Pick Up dengan pelat nomor polisi percobaan DH 1029 XX.

“BBM 3.200 ton ini murni diamankan anggota kita pada malam minggu dan minggu malam kemarin di Pos Sagaster Kabuna dan Koramil Kakulukmesak,” ungkap Komandan Kodim (Dandim) 1605 Belu, Letkol (Inf) Hendri Wijaya, didampingi Danramil Kakuluk Mesak, Lettu Jemri Mamengko, kepada wartawan di Koramil Kakuluk Mesak, Selasa (1/4).

Menurut Wijaya, BBM tersebut dibawa oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. BBM diduga akan diselundupkan ke Timor Leste dengan modus menggunakan jasa ojek dan kendaraan.

“Seluruh BBM ada 103 jerigen, di Pos Kabuna itu kita amankan 32 jerigen dengan total 2.700 liter. Sedangkan 500 liter sisanya, kita amankan dari jasa ojek yang melintas jalur Koramil menuju wilayah batas RI-Timor Leste,” katanya.

Ia menjelaskan, pengamanan BBM tersebut sesuai dengan laporan dari warga yang resah dengan aksi ilegal.

Wijaya mengatakan pihaknya akan segera menyerahkan barang bukti BBM dan kendaraan pengangkutnya ke Polres Belu.

“Untuk sopir kita amankan SIM sama surat-surat dan hari ini kita serahkan ke Polres, tinggal diproses sesuai mekanisme dan prosedur hukum yang berlalu,” ungkap Wijaya.

Selama ini di setiap SPBU terjadi antrean kendaraan, salah satunya disebabkan oleh aksi penyelundupan yang semakin marak terjadi.

Sehingga, Wijaya mengimbau kepada seluruh warga Belu dan Malaka untuk selalu mengawasi aksi penyelundupan BBM ke Timor Leste.

“BBM yang diselundup adalah subsidi untuk rakyat kabupaten Belu dan Malaka, dan itu merupakan hak warga, kenapa harus dinikmati oleh negara luar. Saya minta agar semua pihak jangan merasa mundur untuk cegah aksi penyelundupan BBM dan jika dapat info penyelundupan, tolong disampaikan ke kami,” jelas Wijaya.(sp/kum)

 

 

Share