Tak Hanya Century yang Terima Bailout, 3 Bank BUMN Juga

bank bumn juga terima bailout

 

 

TRANSINDONESIA.CO, Jakarta – Sigit Pramono, Ketua Himpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) menegaskan, kondisi perbankan Indonesia saat Bank Century mendapatkan dana talangan tahun 2008, adalah kondisi diambang krisis. Saat itu, bukan hanya Century yang mendapat bail out, tapi juga ada 3 bank lain yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Sigit menyebut, masing-masing bank tersebut disuntik likuiditasnya sebesar Rp5 triliun. Fakta ini, ujar dia, menunjukkan bahwa tekanan terhadap perbankan di 2008 terlihat lebih mencekam dari yang dibayangkan. “Jika tidak ada krisis saat itu, BI tidak mungkin menambah likuiditas Rp15 triliun bagi 3 bank BUMN,” ujar Sigit.

Guncangan ekonomi global yang kemudian merambat ke Indonesia di 2008, sehingga terjadi likuiditas perbankan yang semakin kering. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (Persero), Sofyan Basir, membenarkan pemerintah menempatkan dana Rp15 triliun kepada 3 bank BUMN tersebut. “Untuk BRI sendiri sebesar Rp5 triliun,” kata Sofyan kepada pers di Jakarta.

Ibarat penyakit, kredit macet adalah kanker yang mematikan perlahan bagi dunia perbankan. Sedangkan likuiditas kering adalah serangan jantung yang mematikan, saat itu juga.

Pasar uang antar-bank (PUAB) kala itu meningkat. Bank Mandiri, BNI dan BRI merasa perlu mengamankan likuiditas mereka dan meminta bantuan pemerintah.

Mengutip catatan Danareksa Research Institute, banking pressure index pada Oktober 2008 mencapai 0,9 atau melebihi batas normal 0,5. Indeks tersebut mirip awal krisis 1997. Ketika itu IMF mendesak penutupan 16 bank, namun justru berujung krisis ekonomi yang parah di tahun 1998.

Kondisi perbankan di 2008 kembali mencuat pasca dibukanya persidangan Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia. Persidangan itu memunculkan perdebatan tentang kondisi ekonomi pada tahun itu, apakah ada krisis atau tidak.(pi/ismet)

 

Share