Baliho Caleg di Pohon Rusak Estetika

baliho dipohon Pohon yang dipsangai baliho.(Transindonesia.co-dona)

 

 

TRANSINDONESIA.co, Medan : Pemasangan baliho atau gambar para calon legislatif (caleg) di pohon-pohon sepanjang jalan, dinilai tidak hanya merusak estetika tapi juga akan memperlambat pertumbuhan pohon itu sendiri.

Direktur Ekskutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut, Koesnadi menyebutkan, banyaknya caleg yang melakukan pemasangan alat peraganya dipohon berarti tidak mencintai lingkungan.

“Kalau mereka mencintai pohon, maka tidak perlu foto-foto nya diletak di sana. Pemko Medan dalam hal ini harusnya lebih tegas untuk melakukan penertiban. Apalagi, sebenarnya itu sudah melanggar aturan,” kata Koesnadi, Selasa (18/3/2014).

Menurutnya, dengan pemasangan alat peraga pemilu dipohon-pohon jelas merusak pohon. Apalagi, kambium yang merupakan bagian dari kulit pohon dilukai. Secara fisik jelas saja pohon terganggu. Tidak hanya akan memperlambat pertumbuhan pohon, tapi akan sampai ketingkat yang lebih parah yakni, pohon tersebut akan mati.

“Banyak paku-paku yang dipasang dipohon, itu jelas saja merusak pohon. Karena terlalu banyak paku yang terpasang, maka kambium dari pohon itu sudah dilukai. Lama-lama, pertumbuhannya lambat bahkan lama-lama bisa mati. Kalau mati, dampaknya ke depan tentunya kehidupan masyarakat tidak baik. Karena tidak ada penghijauan dikota,” terangnya.

Dia berharap, Pemko dan Bawaslu bisa lebih tegas untuk memberikan sanksi kepada caleg ataupun tim sukses caleg yang memasang alat peraganya dipohon.

“Caleg yang memasang alat peraganya dipohon berarti mencerminkan seorang calon legislator yang tidak peduli dengan tata kota, lingkungan dan keindahan kota. Padahal, seorang legislator tugasnya membuat aturan. Masyarakat tinggal menentukan sendiri pilihannya,”ujarnya.

Hal yang sama dikatakan oleh Pengamat Tata Kota, Jaya Arjuna. Banyaknya alat peraga yang dipasang dipohon jelas sangat merusak estetika dan keindahan kota Medan. Selain itu, tentu saja akan menganggu pertumbuhan pohon itu sendiri.

“Sebenarnya mudah saja, jangan mau memilih caleg yang memasang alat peraganya dipohon. Buat apa memilih caleg-caleg yang mengganggu aturan. Padahal, tugas legislasi itu adalah membuat aturan,”pungkasnya. (ib/yn/don)

Share