Bupati Karo bersama Presiden SBY saat melihat erupsi Gunung Sinabung beberapa waktu lalu.(istimewa)
TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Pasca pemberhentian DPRD Karo melalui sidang Paripurna DPRD Karo pada Kamis, (13/3/2014), Bupati Karo, Kena Ukur Surbakti Karo Jambi tetap masuk kantor dan bekerja sebagaimana biasanya.
“Saya ini dikantor, bekerja seperti biasa,” kata Karo Jambi dalam perbincangan khususnya dengan Transindonesia.co melalui sambungan telepon pada Jumat (14/3/2014).
Dia tidak merasa terusik sedikitpun mengenai putusana paripurna DPRD Karo, justru putusan paripurna tersebut sama sekali tidak dianggapnya.
“Bekerja, Itu yang aku lakukan sekarang. Karena belum ada keputusan Presiden yang mengangkat saya untuk diberhentikan. Sedikitpun tak saya anggap itu putusan DPRD Karo,” kata Ketua DPD Partai Demokrat Kabupaten Karo itu.
Semua pekerjaannya sebagai bupati ia lakukan baik pada Kamis kemaren dan hari ini, termasuk menandatangan sejumlah pekerjaan.
“Jadi saya diisukan meninggalkan Tanah Karo sejak kemaren, ngapai saya pergi meninggalkan Karo, ini pekerjaan dan tanggungjawab saya sebagai bupati,” kata Karo Jambi.
Dirinya mengaku tak takut dengan pihak manapun termasuk adanya preman-preman yang akan mengganggu kinerjanya.
“Bawa parang, atau kampak saya tidak takut. Aku takkan lari, karena aku tak salah, jadi ngapai takut? Biar mau bawa apapun orang, tidak takut aku, karena aku tak ada salah,” katanya.
Karena itu, dia bersikukuh bahwa dia diangkat oleh rakyat untuk menjadi bupati dengan kemenangan yang sangat tinggi dalam pilkada pada tahun 2010.
“Yang milih aku rakyat Karo, bukan DPRD itu. Saya menang mutlak,” katanya.
Tudingan Tak Jelas
Sedangkan persoalan yang menjadikan DPRD Karo memakzulkannya sebagai bupati, dia menyatakan, apa yang menjadi persoalan sebenarnya tidak ada yang jelas.
Salahsatunya dia dituding berselingkuh dengan seorang wanita berinisial MG. Padahal wanita tersebut merupakan anaknya (diangap sebagai anak).
“Dulu MG itu punya suami semarga dengan saya Surbakti, kemudian Surbakti yang sudah saya anggap sebagai anak itu meninggal dan kemudian menikah dengan pria bermarga Sitorus. Sedangkan Sitorus ini juga saya anggap sebagai anak. Saat ini justru mereka trekejut saya dituduh selingkuh dengan anak sendiri,” kata Karo Jambi.
Itulah katanya, semua persoalan yang tak jelas ujung pangkalnya dibawa ke ranah politik.
“Ini semua dibawa ke ranah politik, persoalannyapun tak jelas, fitnah. Karena itu suami MG akan melaporkan hal ini ke polisi. Tapi itu nanti saja, langsung bicara ke suami MG biar jelas bagaimana mereka saat ini difitnah,” katanya seraya memberikan Transindonesia.co berbicara langsung pada suami MG.(yan)