Bupati Karo, Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti bersama warga Karo.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Bupati Karo, Bupati Karo, Kena Ukur Karo Jambi Surbakti mengaku, dirinya tak tahu membuat korupsi sehingga dia tak mau membagi-bagi proyek ‘uang rakyat’ pada orang-orang opurtunis yang bisa mengakibatkan kerugian negara.
Demikian disampaikan Karo Jambi dalam perbincangan khususnya dengan Transindonesia.co melalui sambungan telepon pada Jumat (14/3/2014), terkait pemberhentiannya oleh DPRD Karo. Sumatera Utara yang diputuskan melalui sidang Paripurna DPRD Karo pada Kamis, (13/3/2014).
“Tahupun aku tidak membuat korupsi. Massa diperushaan kita buat korupsi? Pemerintahan ini untuk rakyat Karo, saya disuruhpun saya tidak tahu buat korupsi kekmana caranya,” kata Karo Jambi.
Dia mengatakan, uang rakyat bukan untuk dibagi-bagi tetapi sudah ada aturan dan perundang-undangannya kemana diperuntukan uang rakyat (APBD dan APBN) yang ada pada Pemkab Karo, Sumatera Utara.
“Masa uang rakyat dibagi-bagi. Minta ampun kita, kalau aku korupsi tidak ada yang membela. Masuk langsung (penjara), disuruh korupsipun aku tak tahu. Lebih bagus makan daun ubi daripada korupsi uang rakyat,” tuturnya.
Karenananya itulah Karo Jambi tidak mau membagi-bagi proyek sehingga dinilainya banyak yang meghantamnya untuk lengserd dari jabatannya saat ini.
“Takut aku bargaining proyek, aku takut kena tangkap, melakukan tender proyek pemda sudah ada dinas terkait, sepenuhnya aku serahkan 100 persen kepada dinas-dinas bukan bupati. Saya tidak campur hal itu,” tambahnya.
Diungkapkannya, ada segelintir orang mencoba menghantam posisi jabatannya sebagai bupati karena tidak mau membagi proyek yang merupakan uang rayat.
“Saya tidak mau membagi-bagikan, maka mulailah pendekar apuntunir berpetualang yang berdebat. Inilah yang mau mengajukan pemberhentian bupati,” akunya.(yan)