Gubernur Maluku, Said Assegaf.(istimewa)
TRANSINDONESIA.co, Maluku : Gubernur Maluku, Said Assegaf bangga terhadap para siswa di daerah ini yang meraih prestasi di bidang akademik, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Saya merasa bangga ada siswa kita yang memperoleh medali perunggu di ajang lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk bidang Biologi dan IPS serta juara dua dan tiga lomba Karya Ilmiah Remaja (KIR) bidang Sains dan Ilmu Pengetahuan Sosial pada 2013,” kata Gubernur Said, di Ambon, Rabu (12/3/2014).
Prestasi yang sama juga dan sangat menggembirakan memperoleh medali emas lomba OSN bidang Biologi dan juara satu nasional serta peringkat ke-7 dunia untuk lomba Menulis Surat Remaja (MSR) pada 2013.
Sementara peningkatan mutu pendidikan yang terukur melalui hasil Ujian Nasional (UN) kelulusan siswa dari berbagai jenjang mencapai 99 persen.
“Pencapaian tersebut harus ditingkatkan lagi di tahun-tahun yang akan datang, sehingga semakin banyak siswa kita yang dapat menunjukkan prestasi dan kemampuan, baik di tingkat nasional maupun internasional,” kata Gubernur.
Menurut dia, kompetensi guru juga sangat memberikan pengaruh positif bagi peningkatan kualitas pendidikan, karena guru yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk memfasilitasi penguasaan ilmu pengetahuan peserta didik.
“Kompetensi guru kita masih kurang, ini dibuktikan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) berada pada peringkat terbawah nasional, akibatnya prestasi yang dicapai oleh peserta didik belum berbanding lurus dengan kompetensi guru,” katanya.
Karena itu, dalam orientasi pembangunan pendidikan ke depan harus memberikan penguatan dan porsi yang lebih proporsional terhadap peningkatan kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidik.
“Kompetensi dan kualifikasi tenaga pendidikan sangat penting dalam mendukung operasionalisasi Kurikulum 2013,” kata Gubernur.
Dia menjelaskan, pelaksanaan kurikulum 2013 lebih menekankan pada pembelajaran aktif, efektif, variatif dan menyenangkan, dengan memposisikan peran tenaga pendidik lebih pada memfasilitasi peserta didik tetapi dengan pola pikir pendidik yang terus berubah.
“Diharapkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota lebih proaktif untuk melakukan diseminasi, implementasi dan pendampingan pelaksanaan kurikulum 2013 pada masing-masing jenjang pendidikan,” katanya.
Ia menambahkan, aspek penguatan tata kelola pendidikan selama ini difokuskan pada penguatan kapasitas manajemen pengelolaan pendidikan dengan bertumpu pada Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) serta pengawasan pengelolaan pendidikan yang lebih transparan, efektif, efisien dan akuntabel.
“MBS menunjukan progres yang cukup baik ditandai dengan semakin membaiknya pengelolaan anggaran pendidikan seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” ucapnya.
Namun dalam realitanya tidak sedikit pengelola pendidikan yang tersangkut masalah hukum, sehingga berdampak buruk bagi kinerja pendidikan secara menyeluruh.
“Atas dasar itulah tata kelola pendidikan harus benar-benar dilakukan melalui proses dan mekanisme yang benar, tepat, terukur dan akuntabel yang dilandasi dengan integritas yang tinggi serta pengabdian untuk kemajuan daerah,” kata Gubernur Said. (ant/kum)