Gunung Slamet kini berstatus Waspada.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Purbalingga : Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, sejak Senin 10 Maret kemarin status Gunung Slamet di Jawa Tengah dinaikkan dari level Normal (Level I) menjadi Waspada (Level II). Gunung yang berada di wilayah Purbalingga itu sempat mengeluarkan kepulan asap hitam pada Senin sore hingga petang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan, warga sekitar lereng Gunung Slamet seperti Purbalingga, Pemalang, Purwokerto, sempat dibuat khawatir akibat munculnya kepulan asap hitam itu.
“Menurut keterangan petugas dari posko pemantauan Gunung Slamet di Gambuhan, kepulan asap dikarenakan bagian kawah yang terkena hujan. Karena lama tidak hujan, bagian puncak Slamet yang panas, sore kemarin tersiram hujan hingga menimbulkan asap yang mengepul. Namun bukan karena aktivitas lava,” jelas Priyo, Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (11/3/2014).
Priyo menjelaskan, peningkatan kegempaan di Gunung Slamet berimbas terhadap sejumlah wilayah yang meliputi 5 Kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Pemalang, Banyumas, Brebes, dan Purbalingga. Maka itu, masyarakat atau wisatawan diimbau agar tidak beraktifitas radius 2 kilometer dari kawah Gunung Slamet.
“Masyarakat atau wisatawan kami imbau, agar tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah Gunung Slamet,” kata Surono.
Pemkab Purbalingga, melalui Dinas Pariwisata yang mengelola pendakian Gunung Slamet melalui jalur Bambangan, saat ini sudah menutup jalur pendakian. Hal itu dilakukan atas saran petugas pos pengamatan Gunung Slamet di Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah.(ats)