TRANSINDONESIA.co, Tanah Karo : Terhitung 9 Maret 2014, tanggap darurat Gunung Sinabung diperpanjang hingga 14 Maret 2014. Hal ini mengingat aktivitas Gunung Sinabung yang masih tinggi dan tidak dapat diprediksi.
“Terhitung 9 Maret, Pemkab karo memperpanjang hingga 14 maret 2014,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Karo Sabrina Tarigan, Jumat (7/3/2014).
Dijelaskannya, perpanjangan tanggap darurat itu berdasarkan rekomendasi dari Badan Geologi kementerian ESDM gunung sinabung status Awas (Level IV).
“Badan Geologi juga merekomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dan melaksanakan aktivitas pada radius 5 kilometer dari kawah Gunung Sinabung,” ujarnya.
Seperti diketahui, hingga kini warga dari desa yang berada di kawasan hingga radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung masih mengungsi di 32 posko penampungan sebanyak 15.863 jiwa.
Sementara pengungsi di luar radius tersebut sudah dipulangkan sebanyak 8778 jiwa dari 16 desa diantaranya Desa Cimbang, Ujung Payung, Payung, Rimo Kayu, Batu Karang, Jeraya, Pintu Besi, Tiga Pancur, Naman, Kutambelin, Gung Pinto, Sukandebi, Kutambaru, Tanjung Merawa, Tidanderket dan Temberun. Para pengungsi tersebut berasal dari 11 posko pengungsian di Berastagi dan Kabanjahe.
Kepala Media Center Satgas Tanggap Darurat Gunung Sinabung, Jhonson Tarigan, saat ini sudah 11 posko pengungsian yang sudah dipulangkan diantaranya posko Tongkoh 708 jiwa, Losd Sempajaya 1622 jiwa, Jambur Korpri 982 jiwa, Maka Mehuli 644 jiwa, Jambur Siabang-abang 1256 jiwa, GBKP Runggun Sumbul 315 jiwa, Jambur lau Gumba 767 jiwa, Lapangan Futsal Lau Gumba 1216 jiwa, Losd Tanjung Pulo 712 jiwa, Losd Tanjung Mbelang 363 jiwa dan Jambur Taras 193 jiwa.
“Total ada 8778 jiwa. Hingga kini, sisa pengungsi yang ada di 32 posko pengungsian sebanyak 15.863 jiwa,” katanya.(deb/don)