Investor Masih Ragu Proyek Kilang Minyak Bontang

kilang minyakRencana pembangunan kilang minyak.

 

 

TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Investor asing masih meragukan proyek kilang minyak yang rencananya akan dibangun pemerintah di Bontang Kalimantan Timur.

Dimana  kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari itu akan mengolah minyak mentah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, seperti premium, solar, avtur, bensol, dan elpiji.

Sekedar informasi, BBM subsidi yang notabene berkadar rendah sudah tidak berlaku lagi di banyak negara.

“Mereka menanyakan soal subsidi BBM karena investasi besar, lalu BBM-nya dipasarkan seperti apa? Itu jadi tanda tanya besar buat investor,” ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir inyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Mohammad Hidayat di Jakarta, Jumat (7/3/2014).

Menurutnya, investor asing banyak bertanya mengenai proyek kilang pemerintah lantaran pembangunannya membutuhkan investasi besar, berkisar USD 10 miliar-USD 12 miliar.

“Ini akan mengangkat banyak bisnis, seperti bisnis pengangkutan, membangun storage. Jadi, mereka menanyakan sampai proses distribusi dan sebagainya,” kata Hidayat.

Ditegaskan Hidayat, meski pembangunan kilang tersebut tergantung pada investor. Namun, pemerintah tidak akan lepas tangan.

“Pemerintah juga harus menyiapkan lahan, memberikan insentif fiskal dan non-fiskal supaya investor tertarik. Dan insentif ini sedang kita pelajari, karena investor belum belum secara spesifik mengajukan permintaannya,” pungkas dia.(mrd/lin)

Share