Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini., jadi takut bertemu wartawan.(istimewa)
TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Setelah bertemu Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputr, perseteruan antara Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini denagn wakilnya kini mereda. Namun, kini Risma rupanya masih takut diwawancara awak media.
Risma diminta Dewan Guru Besar (DGB) UI untuk berorasi pada seminar Indonesia Menjawab Tantangan: Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang. Sebelum acara dimulai, wartawan berkumpul di depan pintu masuk aula.
“Saya takut,” kata Risma.
Untuk dapat mewawancarai Risma, wartawan meyakinkannya untuk tidak perlu takut. “Tidak apa-apa, Bu. Tidak usah takut,” kata seorang wartawan televisi.
Risma juga beberapa kali menghindar dan berniat meninggalkan kerumunan wartawan saat pertanyaan mulai sulit dijawabnya, misalnya saat Risma ditanya soal hubungannya dengan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana.
“Nggak tahu,” kata Risma sambil berupaya menerobos kerumunan wartawan.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri berharap Risma tetap memimpin Surabaya dan melanjutkan programnya. Risma dinilai mampu membuat Kota Surabaya maju dan lebih baik.
Megawati menilai, semua persoalan terkait isu mundurnya Risma sudah selesai. Penetapan Whisnu sebagai Wakil Wali Kota Surabaya juga tidak ada masalah. Megawati juga meminta Whisnu menjalankan tugas mendampingi Risma. Whisnu adalah putra dari Soetjipto, mantan Sekretaris Jenderal PDI-P.
Risma juga menyatakan tak akan mundur sebagai wali kota hingga akhir masa jabatannya karena dukungan dari masyarakat dan internal Pemerintah Kota Surabaya begitu kuat. Namun, Risma mengaku makin tertekan.(rim/ast)