TRANSINDONESIA.co, Malang : Satu korban rafting maut, Lia Apriatin (26), akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di sela-sela eceng gondok, Bendungan Sengguruh, Malang, Jawa Timur.
“Satu korban ditemukan di sela-sela eceng gondok. Korban langsung dibawa ke kamar mayat RSSA Malang,” kata Heru, salah satu anggota SAR Mahameru kepada Okezone, Kamis (6/3/2014).
Lia merupakan salah satu dari 18 orang asal Jakarta yang menggunakan jasa Batu Alam Rafting di Kota Batu pada Sabtu 28 Februari 2014. Di tengah perjalanan, tiba-tiba arus sungai Brantas mendadak deras karena di hulu sedang hujan. Beberapa berhasil menepi dan selamat, sedangkan satu perahu terbalik.
Sebelumnya, Tim SAR telah menemukan dua korban rafting maut yang dikelola Batu Alam Rafting, pada Sabtu pekan lalu. Keduanya adalah Ilham Deli, dan Kiki Anggian. Sementara satu orang meninggal ditemukan sekitar lokasi setelah insiden terjadi yakni M. Nurul Qomar (25).
Jasad Qomar ditemukan di sekitar jembatan Desa Pendem, Batu. Sementara korban selamat atas nama Rani Efendi (29), warga Garut, Jawa Barat, ditemukan di sungai sekitar desa pendem.
Hingga kini, Tim SAR Mahameru masih disebar ke beberapa titik dengan menggunakan perahu karet untuk mencari korban.(okz/tar)