Kapolri Jenderal Pol Sutarman.(dok)
TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Polri memastikan kasus penembakan terhadap calon legislatif Partai Nasional Aceh (PNA) bermotif politis, yang dipicu persaingan antarcaleg di sana.
“Motifnya politik. Persaingan antarcaleg,” kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Jakarta, Senin (3/3/2014).
Sutarman juga menjelaskan wilayah Aceh masuk dalam zona rawan kekerasan di samping Papua dan Poso. Hanya saja, bagi Polri, kekerasan di Aceh lebih memiliki unsur politis ketimbang di kedua daerah lainnya. Hingga sejauh ini, di Aceh, Polri sudah menahan tujuh orang tersangka.
Lebih jauh, Polri memprediksi eskalasi kekerasan di Aceh, menjelang pelaksanaan pemilu 2014, akan semakin meningkat.
“Saya sudah instruksikan jajaran (di Aceh), diharapkan segera terungkap,” kata Sutarman.
Diketahui, pada Minggu (2/3/2014) malam, seorang caleg dari PNA bernama Faisal tewas setelah diberondong tembakan oleh orang tak dikenal di Gampong Ladang Tuha, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan.(bs/dan)