PLN Rugi Rp30 T

pln

 

TRANSINDONESIA.co, Jakarta : Direktur Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo mengatakan, PT PLN mencatatkan rugi bersih (unaudited) turun menjadi Rp30,9 triliun pada 2013 dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp34,1 triliun, kerugian tersebut disebabkan rugi kurs, karena 30% utang PLN berupa valuta asing.

“Pinjaman PLN dari World Bank, ADB, JICA dan lainnya, termasuk global bond, semuanya berupa valuta asing. Sehingga bottom line utang sangat tergantung pada dinamika kurs,” kata Dewo, dalam rapat kerja dengan komisi VII DPR, di Jakarta, Senin (10/2/2013).

Dewo menambahkan, PLN mencatatkan pendapatan usaha mencapai Rp258 triliun pada 2013. Beban usaha perseroan mencapai Rp223 triliun pada tahun lalu. Oleh karena itu, perseroan membukukan laba usaha sekitar Rp34,7 triliun pada 2013.

“Laba usaha terus meningkat. Pada 2008, laba usaha hanya Rp3,6 triliun,” ungkap Dewo.

Perseroan mengharapkan meraih pendapatan mencaapi Rp290 triliun pada 2014. Sementara itu, beban usaha sekitar Rp249 triliun. Dengan hasil tersebut, laba usaha perseroan diharapkan sekitar Rp41 triliun. Sedangkan laba bersih diharapkan mencapai Rp11,7 triliun pada 2014.

Pada 2013, penjualan PLN mencapai 188,1 Tera Watt hour (TWh) atau tumbuh 7,8% dibandingkan 2012 sebesar 174 TWh. Susut jaringan pada 2013 terealisasi 9,5 %, harga jual Rp816,4 per KWH, biaya pokok produksi Rp1.338 per KWH, dan jumlah pelanggan bertambah 3,8 juta sehingga totalnya 53,6 juta.

“Rendahnya penjualan listrik karena perekonomian tidak sebaik yang diperkirakan,” pungkasnya.(lp6/lin)

Share