3.000 Personil Polda Jatim Amankan Pelantikan Soekarwo-Saifullah
Calon Gubernur Jatim Soekarwo.(ant)
TRANSINDONESIA.co, Surabaya : Meski kubu pasngan Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja telah mendatangi Kemendagri untuk meminta penundaan pelantikan Gubernur Jawa Timur hingga Komisi Etik MK dan KPK mengeluarkan keputusannya tentang dugaan penyuapan dalam Pilkada Jatim pada 29 Agustus 2013, namun Mendagri Gamawan Fauzi tetap akan melantik pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf pada 12 Februari mendatang.
Untuk mengamankan jalannya pelantikan, Kapolda Jatim Irjen Pol Unggung Cahyono menegaskan, Polda Jatim siap mengamankan pelantikan Gubernur dengan menerjunkan 3.000 personel.
“Kami akan back up, Polrestabes Surabaya yang di depan, bahkan TNI juga siap membantu,” katanya setelah memimpin upacara gelar pasukan pengamanan Pemilu 2014 bersandi ‘Operasi Mantab Brata Semeru 2014’ di Surabaya, Sabtu (8/2/2014).
Didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI R Ediwan Prabowo dan Gubernur Jatim Soekarwo, jenderal polisi berbintang dua itu menjelaskan persiapan pengamanan pelantikan Gubernur-Wagub Jatim di Gedung DPRD Jatim (12/2/2014) akan dimulai Minggu (9/2/2014).
“Untuk itu, kami imbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Insyaallah, pelantikan akan berjalan lancar, apalagi kali ini pelantikan ‘incumbent’ (pejabat kini), tapi kami akan tetap waspada,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo menyerahkan pengamanan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. “Yang jelas, ini legal prosesnya (maksudnya, proses pemilihan Gubernur-Wagub Jatim sudah diputuskan secara legal oleh MK sebagai lembaga pemutus yang final),” katanya.
Dalam kesempatan lain Soekarwo menyatakan pihaknya akan mengundang mantan-mantan calon gubernur yang menjadi peserta Pilkada Jatim 2013. Termasuk pesaingnya, Khofifah Indar Parawansa-Herman Sumawiredja, saat pelantikan dirinya.
“Undangan atas nama-nama calon gubernur yakni Khofifah Indar Parawansa, Herman S Sumawiredja, Bambang Dwi Hartono, Said Abdullah, Eggi Sudjana dan Muhammad Sihat sudah disiapkan dan disebar,” katanya.
Hanya saja, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu belum mengetahui apakah sejumlah nama tersebut akan hadir atau tidak. Termasuk Khofifah sendiri yang sedang menjalani masa “iddah” setelah ditinggal wafat suaminya.
Sebelumnya, rumor tentang penundaan pelantikan Gubernur-Wagub Jatim terpilih pada 12 Februari 2014 berkembang di tengah-tengah masyarakat. Kabar ini muncul setelah mantan Ketua MK Akil Mochtar yang ditangkap KPK menyatakan Pilkada Jatim seharusnya dimenangkan Khofifah.
Pernyataan Akil Mochtar itu ditindaklanjuti kuasa hukum Khofifah-Herman dengan mendatangi Kemendagri untuk meminta penundaan pelantikan hingga Komisi Etik MK dan KPK mengeluarkan keputusannya tentang dugaan penyuapan dalam Pilkada Jatim pada 29 Agustus 2013 itu. Namun Mendagri Gamawan Fauzi menegaskan bahwa keputusan MK merupakan keputusan final.(ant/ram)