TRANSINDONESIA.co, Surabaya : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, intenskan koordinasi dengan pemerintah daerah Kediri, Malang, dan Blitar, guna mengantisipasi meningkatnya aktivitas vulkanologi Gunung Kelud yang kini berstatus waspada.
“Kami akan kumpulkan Pemkab beserta BPBD setempat dan menyiapkan persiapan maupun pencegahan terhadap meningkatnya aktivitas di Gunung Kelud,” kata Kepala BPBD Jatim Sudharmawan di Surabaya, Minggu (2/2/2014),.
Menurutnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memberitahukan bahwa aktivitas Gunung Kelud sudah naik ke level dua atau waspada dari status sebelumnya, yakni normal.
“Memang benar status Gunung Kelud naik ke level dua. Saat ini radius 2 kilometer dari kawah sudah disterilkan sesuai dengan rekomendasi PVMBG,” kata dia.
Dalam koordinasi tersebut, pihaknya melakukan persiapan dengan seluruh daerah yang berpotensi terdampak letusan gunung yang berada di 1.731 meter di atas permukaan air laut ini.
“Segala sesuatu terkait dengan titik dan jalur evakuasi serta rencana bantuan lainnya yang harus dipastikan berjalan baik,” kata mantan Sekretaris Kabupaten Bangkalan tersebut.
Peningkatan aktivitas itu baru terjadi setelah letusan gunung pada tahun 2007. Gunung yang pernah meletus secara “effusif” atau tertahan itu mulai terlihat ada peningkatan aktivitas sejak Minggu pagi.
Petugas Pos Pantau Gunung Kelud, Khoirul mengaku, bahwa peningkatan itu tidak ada hubungannya dengan aktivitas di sejumlah gunung berapi lainnya di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Kediri sudah meminta loket pintu masuk gunung ditutup serta menggembok pintu masuk ke lokasi gunung. Di jarak 2 kilometer terdapat pintu masuk yang juga dipasang terali.
Aparat Kepolisian Sektor Ngancar, Kabupaten Kediri, juga telah disiagakan di jalur menuju Gunung Kelud, antara lain dikawasan peristirahatan bagian bawah dekat penjualan tiket untuk mengantisipasi kemungkinan masih nekatnya pengunjung memasuki kawasan. Polisi akan terus melakukan patroli rutin dan memberikan imbauan kepada pengunjung, bahkan menghalau jika ada yang nekat masuk ke lokasi gunung.(ant/bs/yek)