Inflasi Aceh Lampaui Inflasi Nasional
TRANSINDONESIA.co, Banda Aceh : Diawal tahun 2014, Provinsi Aceh mengalami inflasi 2,23 persen akibat melonjaknya harga berbagai jenis barang dan jasa. Angka ini jauh di atas inflasi secara nasional yang hanya 1,07 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto mengatakan, inflasi provinsi itu dibanding periode sama tahun lalu mencapai 8,40 persen.
“Ini butuh perhatian serius dari tim pengendalian inflasi,” kata Hermanto pada konferensi pers di Banda Aceh, Senin (3/2/2014).
Inflasi Aceh dihitung dari agregat perubahan indeks harga konsumen di tiga kota pada Januari 2014; Banda Aceh 1,85 persen, Lhokseumawe 2,42 persen dan Meulaboh yang mewakili pesisir Barat Selatan Aceh sebesar 2,3 persen.
Menurutnya, inflasi bulan lalu secara umum dipicu oleh kenaikan harga pada sejumlah kelompok komoditas sebesar 0,08 hingga 4,9 persen. Inflasi tertinggi dipengaruhi dari naiknya harga barang pada kelompok bahan makanan seperti telur, susu, daging, ikan yang diawetkan dan sejenisnya.
“Beberapa komoditas yang terjadi penurunan seperti bawang merah, kangkung, jeruk, sirup, salak tapi tidak bisa mempengaruhi,” sebut Hermanto.
BPS juga mencatat inflasi pedesaan di Aceh pada bulan lalu sebesar 1,31 persen. Kenaikan harga pada subkelompok bahan makanan menyumbang 1,92 persen terhadap inflasi, disusul perumahan, makanan jadi, pendidikan, rekreasi, olahraga, sandang, transportasi dan komunikasi.(okz/sal)