Banjir Pantura Surut, Pasokan Bahan Pokok Mulai Normal
TRANSINDONESIA, Jakarta : Banjir yang mulai surut dan dibukanya kembali jalur pantai utara (pantura) Jawa Barat membuat pasokan bahan-bahan pokok ke Jakarta berangsur normal.
Dengan demikian, harga bahan pokok mulai normal kembali setelah sebelumnya sempat naik.
Di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pasokan beras dari daerah penghasil beras di Karawang, Indramayu, dan Jawa Timur sudah menembus angka lebih dari 1.000 ton per hari dari pasokan normalnya sekitar 2.000 hingga 3.000 ton.
Jumlah ini meningkat dibanding saat wilayah pesisir utara Jawa Barat terendam banjir beberapa waktu lalu. Saat itu, pasokan beras ke PIBC hanya sekitar 950 ton.
“Beras-beras sudah mulai masuk ke pasar. Mulai terjadi peningkatan. Senin kemarin sempat hanya 950 ton, lalu naik jadi sekitar 1.400 ton, dan sekarang sekitar 1.200 ton,” kata pedagang Pasar Beras Induk Cipinang (PBIC), Jakarta Timur Nelly Sukidi, Jumat (24/1/2014).
Dikatakan Nelly, dengan pasokan yang sudah mulai berangsur pulih, harga beras di Jakarta diharapkan mulai kembali normal.
Menurut Nelly, lonjakan harga yang sempat terjadi beberapa waktu lalu lantaran terganggunya pasokan terutama akibat banjir yang menerjang pantura.
“Meskipun kemarin pasokannya berkurang, tapi aktifitas perdagangan tidak maksimal karena para pembeli pun masih disibukkan dengan banjir. Jadi harga naik tapi tidak terlalu berdampak,” kata Nelly yang juga Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi DKI Jakarta ini.
Nelly berharap pasokan beras ke Jakarta terutama pascabanjir yang menerjang Ibukota terus membaik.
Hal itu lantaran, pascabanjir nanti aktifitas di Ibukota akan kembali menggeliat, dan permintaan akan beras dipastikan akan meningkat dengan drastis.
Dengan kondisi itu, jika pasokan masih terhambat, dapat dipastikan harga beras akan melambung.
“Yang dikhawatirkan jika Jakarta tidak banjir tapi pasokan tersendat. Tapi setelah bulan Januari dan mendekati panen raya harga akan normal lagi, karena stok-stok beras akan dikeluarkan,” jelasnya.
Mulai normalnya pasokan bahan pokok juga nampak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Jika saat banjir melanda kawasan pantura pasokan seluruh jenis cabai hanya sekitar 133 ton, saat ini sudah meningkat mencapai 152 ton.
“Pasokan cabai mulai normal karena pantura mulai cair,” kata Sugiyono, Asisten Manajer Unit Pasar Besar (UPB) Kramat Jati.
Dengan peningkatan pasokan, harga pun mulai turun kembali. Semula cabai merah keriting itu Rp 32.000 sekarang sudah Rp29.000. Sementara cabai merah besar dari semula Rp 30.000 sekarang sudah Rp28.000.
“Hanya cabai rawit merah yang masih naik, dari semula Rp 26.000 sekarang Rp27.000,” ungkapnya.
Menurut Sugiyono, harga saat ini memang lebih tinggi dibanding harga normal yang tak lebih dari Rp 20.000. Hal itu lantaran pasokan belum pulih benar. Dia memprediksi harga ini akan bertahan pascabanjir.
“Karena setelah banjir jalanan banyak yang berlubang dan membuat pasokan terhambat,” jelasnya.(bs/din)