Memprihatinkan, masih ada sekolah berdindingkan tepas di Kota Medan
TRANSINDONESIA, Medan : Sangat memprihatinkan di era reformasi yang mengalokasikan dana APBN tertinggi untuk bidang pendidikan, namun di kota besar seperti Medan ini masih ada sekolah yang berdinding tepas (terbuat dari anyaman bambu) tanpa plafon.
Meski demiian, ruangan kelas tepas dengan dinding terbuka , tidak membuat surut semangat anak-anak mengikuti pelajaran di Sekolah Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) Yayasan Al-Yahdi atau setara dengan Sekolah Dasar (SD) di Jalan Kelambir Lima, Gang Madrasah Lingkungan 1, Kelurahan Tanjung Gusta, Medan Helvetia, Sumatera Utara.
Saat dikunjungi transindonesia.co pada Selasa (21/1/2014), ruang kelas tersebut jauh dari layak untuk menempah generasi muda bangsa. Apalagi, keberadaan sekolah ini berada di pusat kota Sumatera Utara, selayaknya sekolah merupakan prioritas utama.
Dengan anggaran fungsi pendidikan tahun 2014 ini, pmerintah pusat mengangarkan Rp 371,2 triliun. Besarnya anggaran tersebut, seharusnya tidak akan ada lagi kondisi gedung sekolah yang memprihatinkan khususnya di Kota Metropolitan ini.
Hal ini memperlihatkan dan mempertontonkan kinerja Pemerintah Sumatera dan Pemko Medan tidak memiliki kepedulian tinggi atau memang sudah menutup mata untuk pendidikan yang berada dipelosok.
Meski tidak ada hubungannya dengan desas-desus ketidak harmonisan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut, Gatot Pudjo Nugroho – Tengku Erry atau Walikota Medan yang kini hanya sebagai pelaksana tugas karena Walikotanya Rahudman Harahap kini berperkara dengan kasus korupsi, sehingga tidak ada pantauan maupun gerakan besar dalam memajukan bidang pendidikan. (don)