RI Bisa Jadi Bangsa Bodoh Bila Tak Mau Alihkan BBM

bbm

TRANSINDONESIA, Jakarta : Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan, Indonesia harus bisa mengalihkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke pembangunan infrastruktur. Pengalihan ini harus dilakukan jika Indonesia tak mau menjadi bangsa yang bodoh.

Hatta mengatakan, Forum Ekonomi Dunia (Word Economic Forum) telah meningkatkan daya saing Indonesia dari urutan 50 menjadi 38. Kenaikan tersebut tak terlepas dari anggaran infrastruktur Indonesia yang sudah mencapai 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Memang subsidi kita Rp 323 triliun dan 200 sekian untuk energi,” kata Hatta, di kantornya, Jakarta, Kamis (9/1/2013).

Hatta mengakui, anggaran infrastruktur yang dialokasikan pemerintah pada tahun ini memang tidak terlalu banyak. Pemerintah diketaui mengalokasikan 11% dari anggaran belanja pemerintah untuk menopang sektor untuk infrastruktur. Alokasi itu meningkat 6,7 % dari anggaran sebelumnya. .

Pemerintah selama ini berprinsip anggaran infrastruktur harus terus ditingkatkan setiap tahunnya. Di sisi lain, alokasi anggaran untuk energi secara bertahap akan dikurangi.

“Kita bisa menjadi bangsa yang bodoh kalau tidak bisa mengalihkan itu. Tapi bertahap, nggak ujug-ujug BBM dinaikkan, tapi bertahap terstruktur,” ungkapnya.

Meski mengurangi alokasi untuk BBM, pemerintah memastikan tetap akan memberikan subsidi kepada rakyat yang membutuhkan dengan cara yang benar.

“Kalau subsidi diberikan dalam bentuk harga, yang menikmati belum tentu orang miskin yang membutuhkan. bisa-bisa semua yang punya mobil itu yang menikmati,” pungkasnya.(lp/her)

Share