Denny Laporkan Loyalis Anas

denny
TRANSINDONESIA, Jakarta : Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana resmi melaporkan Juru Bicara Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Ma’mun Murod dan Tri Dianto ke Mabes Polri, Kamis (9/1/2014). Didampingi pengacaranya, Denny membawa bukti-bukti fitnah Ma’mun dan Tri.

“Saya akan laporkan saudara Murod dan Tri terkait fitnah di KPK Selasa lalu. Saya sudah beri kesempatan 1×24 jam untuk meminta maaf, tapi tidak digunakan dengan baik,” jelas Denny kepada pers, di Mabes PolriJakarta, Kamis (9/1/2014).

Dikemukakan Denny, langkah hukum yang dilakukannya ini agar menjadi pelajaran. Tudingan Ma’mun soal pertemuan Denny, Bambang Widjojanto di Cikeas merupakan fitnah. “Jadi untuk pembelajaran dengan semuanya dan agar tidak menjadi preseden dan upaya pemeriksaan korupsi digunakan cara seperti ini,” terang Denny.

Denny datang ke Mabes Polri dengan menggunakan mobil dinasnya Toyota Camry. Menggunakan batik merah, Denny didampingi beberapa pengacara antara lain M Luthfi dan Mochtar Ali.

Sebelumnya, sikap Denny menempuh langkah hukum mendapat dukungan dari berbagai kalangan. Atasannya, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, misalnya. “Agar masyarakat jangan mudah menciptakan cerita bohong,” ujar Amir kepada pers di sela-sela acara Rapat Pimpinan Polri dan TNI di Gedung PTIK, Jakarta.

Amir menyatakan, laporan Denny adalah hak pribadi. Dia mendukung sepenuhnya dan yakin tudingan yang disampaikan Ma’mun Murod dan Tri Dianto tentang kunjungan ke Cikeas bersama komisioner KPK Bambang Widjojanto tidak benar. “Mana mungkin jam 2 dinihari,” ujar Amir.

Amir mengatakan, langkah ini sekaligus mendidik anggota masyarakat agar jangan mudah menyampaikan berita bohong yang mencederai kredibilitas orang lain. “Langkah itu sudah benar,” jelasnya.

Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul termasuk yang setuju dengan sikap itu. “Itu merupakan langkah bijak untuk bisa mengakhiri semua dagelan PPI,” ujar Ruhut kepada pers di Gedung DPR.

Anggota Komisi II DPR itu menilai, manuver dan gerak langkah PPI bukan seperti ormas, melainkan seperti partai politik. Bahkan dalam beberapa kejadian, manuver orang-orang PPI melebihi manuver Parpol manapun karena kerap dibumbui dengan tuduhan, tudingan, dan fitnah. “Laporan ini biar menjadi pelajaran bagi mereka,” tegas Ruhut.(pol/mat)

Share