Dansatgas Yonif 122/Tombak Sakti Tutup Jalur Narkoba Perbatasan RI-PNG

TRANSINDONESIA.CO – Dalam rangka mencegah peredaran narkoba di wilayah perbatasan Republik Indonesia  (RI) dan Papua Nugini  (PNG) Dansatgas Pamtas Yonif 122/Tombak Sakti Letkol Inf Kohir bersama instansi terkait menggelar dialog interaktif pada Kamis, 6 Oktober 2016 di Skouw Muaratami Kota Jayapura.

Letkol Kohir berpesan, bahwa warga perbatasan harus sinergi dengan aparat, karena dengan panjangnya perbatasan dan banyaknya “jalan – jalan tikus” TNI tidak bisa jaga perbatasan dengan optimal. Masyarakatlah sebagai “pagar hidup” bagi negara ini. Wajib lapor jika melihat, mendengar, dan menemukan narkoba, supaya anak – anak kita terhindar dari bahaya narkoba.

Dalam dialog interaktif tersebut, Dansatgas Pamtas Yonif 122/TS tidak sendiri melainkan bersama Staf Badan Narkotika Provinsi (BNP) Papua Bidang Pencegahan, dan Pemberdayaan Masyarakat Ny. Nurjanah, S.Sos, Kepala Distrik Muaratami Supriyanto, S.Ip, dan Kepala Perbatasan Kota Jayapura Amos Salosa.

Dansatgas Pamtas Yonif 122/TS Letkol Inf. Kohir saat melakukan interaksi kepada wrga tentang bahaya narkoba, dan siap menutup pintu jalur tikus narkoba di perbatasan RI-PNG.[IST]
Dansatgas Pamtas Yonif 122/TS Letkol Inf. Kohir saat melakukan interaksi kepada wrga tentang bahaya narkoba, dan siap menutup pintu jalur tikus narkoba di perbatasan RI-PNG.[IST]
Dialog interaktif yang mengusung tema strategi, dan upaya mencegah peredaran narkoba di sepanjang perbatasan RI – PNG itu berdurasi selama 60 menit, dan disiarkan kepada seluruh pendengar di seluruh tanah air yg dihubungkan secara langsung melalui Pusat Pemberitaan RRI Pro 3 Jakarta.

Masing-masing narasumber memberikan informasi tentang narkoba, dan peredarannya sesuai dengan kapasitas tugas dan fungsi (Tupoksi) masing – masing.

“Pada kesempatan dialog interaktif tersebut saya jelaskan bagaimana upaya kami selaku Satgas Pamtas RI -PNG bersama stakeholder di perbatasan dalam mencegah peredaran narkoba,” Kata Letkol Kohir kepada Transondonesia.co Sabtu, 8 Oktober 2016.

Sementara itu Staf Badan Narkotika Provinsi (BNP) Papua Bidang Pencegahan, dan Pemberdayaan Masyarakat Ny. Nurjanah, S.Sos, memberikan penjelasan terkait bahaya narkoba bagi generasi muda, baik di perbatasan maupun di wilayah lainnya. Serta dampak yang ditimbulkan akibat narkoba.

Menurut Nurjanah, bahwa Indonesia tidak terkecuali dengan Papua, saat ini sudah dinyatakan darurat narkoba, oleh karena itu BNP Papua bersama jajarannya terus melakukan upaya pencegahan, dan penindakan terhadap peredaran narkoba.

Kepala Distrik Muaratami Supriyanto menyatakan, bahwa sebagai kepala pemerintahan di Distrik Muaratami yang berbatasan langsung dengan negara tetangga (PNG), pihaknya juga sudah melakukan upaya upaya “bersih-bersih” terhadap generasi muda perbatasan, melalui  kerja sama dengan sekolah-sekolah serta stakeholder perbatasan.

Hal senada juga disampaikan oleh narasumber dari Kepala Perbatasan Kota Jayapura Amos Salosa, yaitu untuk mencegah peredaran narkoba di Jayapura harus secara bersama – sama dengan aparat yang bertugas di perbatasan, karena sebagian besar narkoba khususnya ganja banyak masuk dari wilayah PNG.[DED]

Share