TRANSINDONESIA.CO – Setelah menangkap seorang pria yang diduga tersangka pengeboman, kepolisian Thailand kini tengah memburu seorang wanita yang diduga kaki tangan pelaku.
Diberitakan Bangkok Post, Senin (31/8/2015), polisi mengatakan wanita warga negara Thailand bernama “Misaloh” ini adalah pemilik apartemen di distrik Min Buri yang di dalamnya ditemukan alat-alat pembuat bom dalam penggeledahan Sabtu lalu.
Polisi mengatakan, wanita ini dan komplotannya diduga tengah merencanakan serangan lainnya. Penggeledahan di akhir pekan lalu menemukan beberapa benda yang diyakini material bom di partemen Misaloh.
Di antaranya adalah pupuk urea, enam botol bubuk mesiu, kabel berwarna hitam dan biru, empat jam tangan, jam meja, satu bungkus baut, lampu dekorasi, empat kotak kosong walkie-talkie dan mainan radio kontrol.
Nama wanita ini muncul dalam informasi yang disampaikan pria yang ditangkap pekan lalu di apartemen distrik Nong Chok.
Tersangka kini ditahan di pangkalan militer Bangkok. Belum diketahui identitas tersangka dan asal negaranya. Awalnya, disebutkan dia berasal dari Turki, namun polisi mengatakan ada dua paspor Turki palsu ditemukan di apartemen tersangka bersama dokumen palsu lainnya.
Juru bicara kepolisian mengatakan sampai saat ini pria yang tidak bisa berbahasa Thailand itu membantah keterlibatan dalam pengeboman di Kuil Erawan.
Tersangka diduga bukanlah orang yang tertangkap kamera CCTV di kuil Erawan sesaat sebelum meledak dan menewaskan 20 orang pada 17 Agustus lalu.
Penyelidik hingga saat ini juga belum menentukan motif peledakan dan dinilai masih terlalu dini untuk memastikan apa peranan yang dimainkan tersangka dalam kasus ini.
Salah satu motif yang diperhitungkan adalah balas dendam setelah polisi Bangkok menggagalkan gembong kriminal asing yang transit ke Thailand untuk menuju negara lain. Ditemukan lebih dari 200 paspor palsu di apartemen tersangka, semakin menguatkan teori tersebut.
Polisi juga tengah menyelidiki bukti lainnya seperti rekaman percakapan telepon. Ada juga beberapa foto orang-orang yang diduga anggota kelompok ini yang diperoleh dari telepon seluler tersangka.(Cnni/Nov)