Inter-Tabac.(westfalenhallen.de)
TRANSINDONESIA.co, Bali : Banyaknya penolakan, akhirnya pameran rokok Inter-tabac Asia 2014 di Bali akhirnya dibatalkan. Informasi keluar melalui situs resmi penyelenggara pameran Westfalenhallen, belum lama ini.
Berbagai penolakan baik di dalam negeri maupun dari luar negeri disuarakan berbagai organisasi, lembaga, dan komunitas yang konsen terhadap pengendalian tembakau. Yosef Rabindanata Nugraha, yang juga inisiator dari gerakan Indonesia Bebas Rokok, memulai petisi online melalui situs Change.org bersama Max Vollmer yang juga merupakan ketua dari organisasi Deutscher Jugendschutzverband di Dortmund pada tanggal 1 Desember 2013.
Petisi tersebut berhasil ditandatangani lebih dari 12.000 orang. Di antaranya 8.000 masyarakat Indonesia, 3.000 masyarakat Jerman, dan juga negara lain. Gubernur Bali, Bupati Badung dan pengelola acara pada akhirnya turut menolak pameran ini.
Yosef Rabindanata Nugraha, Initiator Indonesia Bebas Rokok mengatakan, “Tanpa adanya dukungan dari para aktivis pengendalian tembakau yang ada di Indonesia dan Jerman, kita tidak mungkin berhasil. Ini adalah kemenangan kita. Kepada Westfalenhallen: Kami tidak mau pameran Inter-tabac Asia! Silahkan pergi dari Indonesia dan negara-negara di Asia!”
Dengan dibatalkannya Inter-tabac Asia, merupakan sebuah kemajuan besar bagi Bali dan Indonesia. Namun, peluang dipindahnya pameran tersebut ke kota lain di Indonesia masih cukup besar. Seperti Pemerintah Provinsi Bali, dibutuhkan komitmen dari berbagai daerah di Indonesia untuk menolak pameran rokok diadakan di Indonesia. Menerima atau mengadakan pameran rokok, sama saja menjadikan Indonesia sebagai tempat sampah bagi industri rokok, yang ditolak hampir di seluruh dunia.
Pendiri Change.org Indonesia, Arief Aziz menyampaikan, “Ini adalah kemenangan pertama kali di Change.org yang melibatkan penggagas petisi dari dua negara, Indonesia dan Jerman. Semakin hari, masalah-masalah kita tidak terbatas oleh garis-garis geografis. Masalah Indonesia terkait dengan masalah dunia dan sebaliknya. Namun teknologi yang kita miliki sekarang membuat aktivisme juga tanpa batasan-batasan tersebut!”
Arief melanjutkan, kasus ini menunjukkan masalah trans-nasional harus ditangani dengan kerjasama trans-nasional pula. Pemuda-pemuda seperti Yosef dan Max memberi harapan baru terbukanya kerjasama antar-negara untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik.
Inter-Tabac Asia adalah sebuah ajang promosi produk dan teknologi rokok internasional rencananya akan diadakan di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) pada 27-28 Februari 2014.
Berdasarkan informasi dari pihak BNDCC-BTDC pihak penyelenggara Inter-Tabac sudah mengajukan izin penyelenggaraan kegiatan dengan melampirkan surat izin keamanan dari
Kepolisian RI. Kegiatan ini ditentang berbagai elemen masyarakat, khususnya organisasi pemerhati kesehatan.(oki)