TRANSINDONESIA.CO – “Ide akan lupa. Meliihat akan mengetahui. Melakukan akan memahami. Ngelmu iku Tinemu soko sarananing laku”.
Bagaimana cara berenang? Sejumlah petunjuk tidak akan mampu membuatnya dapat berenang tatkala tidak berani basah untuk masuk ke kolam/sungai/laut sekalipun.
Demikian halnya dengan ilmu pengetahuan akan terus dapat hidup tumbuh dan berkembang kalau ada yang berani melakukan percobaan, berani bertanya dan berani memikirkan secara rasional, sistematis, kritis bahkan radikal sekalipun. Mengembangkan ilmu pengetahuan adalah membentuk mental untuk berani.
Tatkala lembaga pendidikan tidak mencerminkan keberanian dan datar-datar saja tidak ada hal baru, atau tidak ada yang membuat sesuatu menjadi greng, maka sebenarnya ilmu pengetahuan hanya akan njendel, dan hiafalkan, dicupliki untuk diecerkan.
Apa hebatnya belajar sebuah ilmu tatkala tanpa manfaat? Apa hebatnya sebuah ilmu tatkala hanya ditulis dalam angka?.
Pemikiran-pemikiran saja akan segera dilupakan tatkala yang berpikir tiada. Tatkala hanya melihat maka sebatas dipahami. Dan tatkala mampu dilaksanakan barulah dipahami.
Tingkat keberhasilan dari pendidikan bukanlah pada nilai-nilai angka saja atau berapa jumlah sarjana melainkan dari apa yang dilakukan orang kebanyakan sebagai sebuah ‘kesadaran’ membudaya.
Apakah budaya tertib, budaya patuh hukum, budaya menghormati sesama, budaya bersih lingkungan sebagai bentk keberhasilan pendidikan atau penerapan ilmu pengetahuan? Setidaknya itulah dampak yang nampak dari kesadaran, tanggung jawab dan disiplin. (CDL-Jkt220515)
Penulis: Chryshnanda Dwilaksana