TRANSINDONESIA.CO – Elemen masyarakat Bali desak Polda Bali untuk segera menangkap pelaku dugaan penistaan agama melalui media sosial saat Hari Raya Nyepi.
Berbagai elemen masyarakat menyampaikan desakan itu menyusul lambannya penanganan kasus tersebut oleh Polda Bali.
Seperti diketahui, lewat posting-an status, pria dengan akun Nando menumpahkan kekesalan saat perayaan Hari Raya Nyepi. Ia menulis kalimat kasar “F**k Hindu”.
Hal itu dilakukan karena dirinya tidak bisa melihat klub sepakbola favoritnya, Arsenal, berlaga di layar kaca saat Hari Raya Nyepi.
“Kalau hukum negara ini tidak bisa menangkap pelaku pelecehan terhadap agama saat Hari Nyepi, kami akan menangkap dengan cara kami,” tegas Sekjen Himpunan Balian Muda “Pererepan Sari”, Jero Paksi, kepada watawan, di Denpasar, Bali, Jumat (27/3/2015).
Kekecewaan akan lambannya polisi mengungkap pelaku juga dilontarkan Humas Cakrawayu, Nyoman Suarta. Namun, pihaknya masih memercayakan kasus itu kepada aparat penegak hukum untuk segera mengungkapnya.
“Kalau jalan buntu, tentu Kami gunakan dengan cara kami,” tegas Suharta.
Hal sama dilontarkan Sekretaris Komisi I DPRD Bali, Dewa Nyoman Rai, yang menilai petugas Polda Bali lamban menangani kasus penistaan agama tersebut.
“Menangkap satu orang saja susahnya seperti mau menangkap gerombolan rampok,” katanya.
Apalagi, Polda Bali telah membentuk satuan khusus yang menangani masalah TI, mestinya bisa melacak pelaku dengan cepat.
Bahkan, dia men-deadline dalam tempo satu hari atau 1×24 jam Polda Bali harus mampu menyampaikan pertanggungjawaban kepada publik bisa menangkap pelaku dan segera mengorek keterangannya.(oz/oki)