Endus Penyeludupan Narkoba, Polresta Bandara Sokerno-Hatta Gunakan Anjing Pelacak

Anjing yang terlatih mengendus narkoba.(ist)
Anjing yang terlatih mengendus narkoba.(ist)

TRANSINDONESIA.CO – Kepolisian Polresta Bandara Soekarno-Hatta akan mengerahkan sejumlah anjing pelacak untuk mengendus penyelundupan narkoba melalui pesawat. Anjing pintar ini akan ditempatkan di terminal kedatangan domestik maupun internasional.

“Akan ada sekitar 2-3 ekor anjing pelacak yang diterjunkan,” ujar Kasat Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Kompol Guntur M Thoriq kepada wartawan, Minggu (8/2/2015).

Rencananya, kata Kompol Guntur, binatang terlatih ini didatangkan dari Polda Metro Jaya serta kantor Bea dan Cukai. Hanya saja, Kompol Guntur belum bisa memastikan kapan para anjing pelacak ini mulai beroperasi di kawasan terminal bandara Soekarno-Hatta.

“Rencananya, Senin akan dilakukan demonstrasi,” kata Kompol Guntur.

Kompol Guntur menjelaskan, dalam demonstrasi itu anjing pelacak akan mencari paket narkoba yang disembunyikan di suatu tempat. “Nanti akan diketahui penciumannya seperti apa dan hasilnya gimana,” ujarnya.

Penggunaan anjing pelacak dalam operasi pemberantasan dan penindakan narkoba di Bandara Soekarno-Hatta ini berdasarkan hasil analisa intelejen yang mengungkapkan jaringan narkotika telah mengubah pola distribusi narkoba. Dalam beberapa tahun belakangan ini mafia narkotika menggunakan pesawat udara rute internasional. “Kini kencenderungan menggunakan penerbangan domestik dan laut,” katanya.

Pernyataan senada diungkapkan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Eko Daniyanto, yang mempercayakan anjing pelacak untuk menjaga penyelundupan Narkoba di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).

Hal itu diungkapkannya dalam jumpa pers tentang pengungkapan Narkoba di Polda Metro Jaya, Jumat (6/2/2015) lalu. “Lebih percaya anjing, lantaran alat deteksi Narkoba di Soetta sering gagal mendeteksi,” katanya.

Saat ini, Unit Satwa Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya memiliki 28 ekor anjing. Dari jumlah itu, hanya ada empat ekor yang memiliki kemampuan sebagai anjing pelacak. Sisanya adalah anjing dengan kemampuan pengendalian massa, pelacakan kriminal umum, dan pelacakan bahan peledak.

Empat ekor anjing pelacak Narkoba itu , antara lain Oniel, seekor Rottweiler jantan yang sudah berusia sembilan tahun. Lalu seekor Labrador bernama Tosca yang sudah berusia enam tahun. Lalu dua lainnya adalah Maxwell-Labrador jantan berusia tiga tahun, dan Ghatta seekor anjing Beagle betina berusia tiga tahun.

Dari keempatnya, Kanit Satwa K-9 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, AKP Muhyi, hanya merekomendasikan Ghata. Sebab tubuh Ghata yang kecil dan cocok untuk beroperasi di Bandara Soetta yang banyak memiliki lorong-lorong kecil. Tiga lainnya dinilai memiliki proporsi tubuh yang terlalu besar. Sehingga akan repot ketika harus masuk tempat kecil.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengungkapkan, Polda Metro Jaya terbuka apabila ada masyarakat yang mau menyumbang anjing jenis pelacak yang berukuran kecil. Sebab akan banyak dibutuhkan. “Coba saja kasih, siapa tahu bagus buat dilatih,” ujar Kabid Humas.

“Jenis Beagle adalah salah satu anjing pelacak berukuran kecil. Tapi masih ada beberapa anjing jenis lain yang juga suka mencari jejak, seperti jenis Basset Hound,” tambahnya.(her)

Share