Berpuasa di Kota Ini Bisa 23 Jam, Matahari Nyaris Tak Pernah Tenggelam

Kota-Kiruna-di-SwediaKota Kiruna di Swedia.(rts)

 

TRANSINDONESIA.CO – Berpuasa berarti kita dilarang makan dan minum, mulai dari matahari terbit hingga tenggelam. Di Indonesia sekitar 13 jam. Namun apa jadinya jika berpuasa di tempat di mana matahari tidak pernah tenggelam, apakah artinya tidak berbuka?

Ini dialami oleh sekitar 700 umat Islam di kota pertambangan Kiruna, Swedia. Di wilayah yang terletak sekitar 145km sebelah utara Lingkaran Arktik ini, matahari terus bersinar saat musim panas, sekitar tanggal 28 Mei sampai 16 Juli ini. Di musim panas pun, pegunungan di wilayah ini tetap diselimuti salju.

“Saya memulai Ramadan dengan sahur pada pukul 3.30 saat matahari menyilaukan mata di dini hari. Saya memasang tirai ganda di kamar, tapi tetap saja matahari terang, padahal saya mau tidur,” kata Ghassan Alankar dari Suriah. Kota itu memang banyak dihuni para pengungsi Timur Tengah.

Alankar adalah salah satu Muslim yang berpatokan pada jam berpuasa di Mekkah, Arab Saudi. Alasan dia, “itu adalah tempat lahirnya Islam.” Namun tetap saja, pria yang baru datang ke Kiruna tujuh bulan lalu ini khawatir puasanya tidak diterima oleh Allah.

Share
Leave a comment