TRANSINDONESIA.co, Medan : Diawal tahun 2014, inflasi Sumatera Utara (Sumut) mencapai 1,10% atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,07%. Pemicu utama inflasi masih kenaikan harga bahan pangan termasuk adanya bencana erupsi Gunung Sinabung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, bahan pangan yang mengalami kenaikan tertinggi yakni bayam sebesar 37,43%, harga ikan tongkol mencapai 21,80%, harga cabai merah naik sebesar 17,41%, harga bahan bakar rumah tangga naik 12,16%, ikan dencis naik 7,82% dan daging ayam ras naik 7,14%.
“Banyak penyebab kenaikan harga pangan baik terkait pasokan maupun konsumsi. Namun karena andil bahan makanan terhadap laju inflasi mencapai 3,85% jadi cukup tinggi mendongkrak harga,” ujar Kepala BPS Sumut, Wien Kusdiatmono dalam keterangan persnya di Kantor BPS Sumut, Medan, Senin (3/2/2014).
Di awal tahun, kata dia, Sumut sudah inflasi cukup tinggi. Meski mengalami penurunan jika dibandingkan periode sama tahun lalu namun hanya kecil.
“Pada Januari 2013, inflasi tercatat 1,39%, sementara Januari tahun ini 1,10% yang berarti masih dua digit. Kenaikan harga pangan memang cukup mendongkrak inflasi awal tahun,” katanya.
Ia melanjutkan, inflasi pada Januari 2014 menyebabkan laju kumulatif, masing-masing kota sebagai yakni, Sibolga 3,24%, Pematansiantar sebesar 1,12%, Medan 1% dan Padangsidimpuan sebesar 1,34%, dan inflasi kumulatif untuk Sumut capai 1,10%.
“Inflasi terjadi di seluruh Pulau Sumatera. Dari 23 kota yang ada, seluruhnya mengalami inflasi dimana inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 3,79% dan terendah terjadi di Dumai 0,43%,” tukasnya.
Secara terpisah, pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, laju tekanan inflasi di setiap awal tahun memang kerap selalu tinggi hingga beberapa bulan mendatang. Di Sumut, bila tanpa diikuti dengan memburuknya kondisi erupsi Sinabung, maka Febuari cukup potensial inflasi Sumut akan turun bahkan peluang deflasi cukup terbuka.
“Sejumlah faktor diluar kemampuan manusia seperti bencana alam menjadi pemicu melambungnya harga kebutuhan pangan. Tanpa ada kejutan diluar perkiraan nantinya, maka besaran tekanan inflasi Sumut di tahun 2014 ini masih akan tepat sasaran,” ujarnya (ikaberita.com/don)