Dubes RI: Tak Ada WNI Korban Gempa Suriah
TRANSINDONESIA.co | Duta Besar RI untuk Suriah, Wajid Fauzi memastikan tidak ada WNI yang terdampak gempa di Suriah. Setidaknya lima provinsi di perbatasan Turki-Suriah terdampak gempa dahsyat, Senin (6/2/2023).
“Saya menegaskan hingga saat ini, KBRI Suriah belum mendapatkan laporan atau informasi adanya WNI yang terdampak gempa ini. Kami ucapkan syukur kepada Allah SWT, semoga berita ini memang demikian dan seterusnya betul-betul tidak ada WNI yang menjadi korban,” kata Fauzi saat dialog bersama Pro3 RRI, Rabu (8/2/2023) malam WIB.
Fauzi mengatakan, pihak KBRI sudah melakukan berbagai cara untuk memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban. Pihaknya telah mendatangi pusat pengumpulan korban dan rumah sakit di daerah yang terdapak gempa sangat parah.
“KBRI Damaskus sejak hari pertama tanggal 6 Februari kemarin, kita mengaktifkan shelter yang ada di Aleppo dan Atalian. Yang kebetulan kedua provinsi itu terdampak sangat besar,” ujarnya.
Menurutnya, petugas langsung menghubungi pusat-pusat yang menjadi titik pengumpulan korban. Serta membuka satu persatu penutup jenazah untuk memastikan tidak adanya WNI yang menjadi korban.
“Kami juga sudah mendatangi rumah sakit terdekat di kota Aleppo dan Atalian. Alhamdulillah hingga detik ini KBRI tidak adanya laporan WNI yang menjadi korban,” kata Fauzi.
Seperti diketahui, Suriah juga terdampak dengan adanya gempa 6 Februari 2023 yang epicentrumnya di wilayah Turki. Wilayah tersebut merupakan perbatasan antara Suriah dan Turki.
“Setidaknya ada lima provinsi di Suriah yang terdampak oleh gempa itu. Menurut catatan pemerintah Suriah per hari ini, korban meninggal mencapai angka 1.262 jiwa dan korban luka-luka 2.285 orang,” ujarnya.
Fauzi mengatakan, jumlah dari korban gempa ini bisa jauh meningkat. Hal ini dikarenakan Pemerintah Suriah masih melakukan pencarian dan penyelamatan korban hingga saat ini.
“Jumlah korban bisa jauh lebih meningkat dengan adanya penyelamatan atau penemuan korban yang baru. Pemerintah setempat masih melakukan evakuasi dan pencarian korban yang masih hilang,” ucapnya.[rri]