Para Menteri Keuangan G7 Lanjutkan Rencana Batasan Harga Minyak Rusia

Batas harga itu, diusulkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen.

TRANSINDONESIA.co | Para menteri keuangan dari negara-negara industri terkemuka G7, Jumat (2/9) sepakat meneruskan rencana yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk membatasi harga minyak yang dijual Rusia di pasar global. Langkah ini bertujuan membatasi dana yang digunakan Moskow untuk membiayai perang di Ukraina.

Proposal untuk melembagakan batas harga itu terjadi ketika Uni Eropa bersiap untuk menerapkan embargo penuh terhadap minyak Rusia pada bulan Desember. Rencana UE itu juga akan melarang perusahaan-perusahaan di blok itu untuk mengasuransikan atau membiayai pengiriman minyak Rusia.

Pejabat AS telah menyampaikan keprihatinannya bahwa larangan sepenuhnya penjualan minyak Rusia ke UE dan gangguan lebih lanjut karena larangan asuransi dan pembiayaan, bisa menyebabkan ekonomi global mengalami resesi.

Batas harga itu, diusulkan oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen, akan mengecualikan minyak yang dijual pada batas atau di bawah batas tersebut.

Para pakar pasar energi mengatakan pernyataan para menteri keuangan G-7 pada hari Jumat itu kurang rinci, dan rencana tersebut akan sangat sulit dilaksanakan. Banyak konsumen besar minyak, termasuk China dan India, tidak mungkin berpartisipasi, bahkan di negara-negara yang berjanji untuk menghormati pembatasan tersebut sekalipun, kepatuhannya akan sangat sulit untuk dipantau. [voa]

Share