Syarief Hasan dan Inggrid Kansil.(foto-vivva)
TRANSINDONESIA, Bandung : Mundurnya Menteri Perdagangan Gita Wirjawan harusnya diikuti oleh mundurnya Susilo Bambang Yudhoyono dari kursi Presiden RI.
Hal itu, sebagimana disampaikan Pakar Hukum Tata Negara, Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan, menanggapi pernyataan Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.
“Sikap Nurhayati maupun kader-kader PD yang mendukung dan mengapresiasi langkah Gita mundur untuk konsentrasi konvensi PD patut kita dukung. Kita bahkan harus mendorong agar Nurhayati dan kader-kader PD memiliki sikap dan keberanian untuk meminta SBY mundur. SBY menurutnya harus diminta mundur oleh Nurhayati sebagai bentuk apresiasi juga dan agar SBY fokus mengurus partai yang sedang dirundung musibah,” ujar Asep ketika dihubungi wartawan, Sabtu (1/2/2014).
Selain SBY, Asep juga menyarankan Syarief Hasan untuk mundur dari Menteri Koperasi dan UKM. Hal tersebut, juga agar Syarief fokus mengurus partai yang sedang diterpa masalah.
“Jika Gita yang bukan kader PD mundur dianggap baik oleh Nurhayati, maka seharusnya Nurhayati hal yang baik itu justru dilakukan oleh kader-kader PD sendiri. Nurhayati harus mendorong SBY dan Syarief melakukan hal baik seperti yang dilakukan Gita,” imbuhnya.
Menurut Asep Syarief jauh lebih banyak memikil beban dibanding Gita. Selain menjabat sebagai Menteri Koprasi dan UKM, ia juga menjalankan fungsi sebagai Ketua Harian Partai Demokrat.
”Syarief lebih banyak lagi tugas dan jabatannya.Dia itu mentri, dia ketua harian dan dia bersama istrinya juga caleg.Mungkin tidak Syarief bisa fokus kerja sebagai mentri dengan kondisi seperti itu?. Saya rasa sangat berat karena Syarief bukan superman. Nah harusnya Nurhayati justru mendorong Syarief untuk mundur juga,” tegasnya,
Sebelumnya Ketum PD, Nurhayati Ali Assegaf berharap keputusan Gita dapat diikuti peserta capres konvensi yang masih berdinas. “Hidup ini pilihan, ketika memilih konvensi kita berharap mereka konsentrasi. Mudah-mudahan ini bisa diikuti dan dijadikan contoh peserta konvensi lain yang masih terikat institusi supaya bisa berkonsentrasi,” kata Nurhayati saat dihubungi wartawan, Jumat (31/1/2014).
Nurhayati melihat konvensi PD adalah satu hal yang serius dan tidak mungkin dikerjakan sambilan sehingga keseriusan Gita menjalankannya patut diapresiasi, termasuk langkah SBY yang bijak mengizinkan Gita untuk mundur.(akt/saf/din)