Warga Airdikit Bentrok dengan Polisi

bentrok napi di lapas

TRANSINDONESIA.CO  – Perangkat Desa Airdikit, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, membenarkan kalau puluhan warganya bentrok dengan sejumlah oknum anggota Kepolisian Resor setempat yang sedang razia kendaraan bermotor di wilayah itu.

“Memang ada kejadian itu hari Sabtu (21/6/2014). Namun masalah itu telah selesai dengan jalan damai di desa ini, pada Sabtu malamnya,” kata Kepala Desa Airdikit, Abu Raza, di Mukomuko, Minggu (22/6/2014).

Ia mengatakan, kedua belah pihak, yakni warga di Desa Airdikit dan Kepolisian Resor setempat sepakat untuk menyelesaikan masalah itu dengan jalan berdamai.

Ia menjelaskan, peristiwa bentrokan itu berawal ketika salah satu putra dari desa itu yang baru pulang setelah selesai pendidikan prajurit TNI Angkatan Darat (AD) dari Korp Kopassus terjaring razia Polisi Lalu Lintas (Polantas) Kepolisian Resor setempat.

“Anak kita itu (Anggota Kopassus) baru selesai pendidikan dan pulang kampung karena rindu sama keluarga dan kawannya. Saat dia dan temannya pulang bermain dari pantai bertemu dengan Polisi yang sedang razia,” ujarnya.

Ia mengatakan, setelah main sama temannya, rencananya pada Sabtu anggota TNI itu pulang ke Bandung. Karena saat pulang ada razia sehingga dia dan temannya ikut terjaring.

“Kalau keterangan dari temannya, anak itu sudah minta bantu agar kendaraannya bisa lewat karena ingin mengejar pulang ke Bandung, tetapi dia kekurangan kelengkapan berkendara sehingga ditahan,” ujarnya.

Ia mengatakan, saat itu lah terjadi selisih paham yang berakhir pada perbuatan yang kurang menyenangkan sehingga dua anggota TNI ini yang juga warga desa itu melaporkan peristiwa itu kepada warga lainnya di desa itu.

Sehingga, kata dia, hampir mayoritas warga di desa itu mendatangi Polisi yang sedang razia dan di sana terjadi penggeroyokan dan satu unit mobil Toyota Avanza milik Polisi Lalu Lintas diamankan.

“Memang sudah kebiasaan warga disini kalau ada masalah datang beramai-ramai. Ada warga desa ini saja yang sakit saja di rumah sakit banyak orang dijenguk,” ujarnya.

Ia menerangkan, dari aksi itu satu mobil itu langsung kita amankan di Desa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya lagi.

Ia menjelaskan, mobil Polisi tersebut aman di desa sampai akhirnya proses perdamaian selesai pada Sabtu malam.(ant/dri)

Share