NATO Kecam Rusia karena Blokir Sebagian Laut Hitam

TRANSINDONESIA.CO | NATO menuduh Rusia kembali meningkatkan ketegangan, menyebut rencana Moskow untuk membatasi akses ke Laut Hitam dan Selat Kerch yang dimulai akhir bulan ini sebagai “langkah yang tidak dapat dibenarkan.”

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara NATO Oana Lungescu mengatakan pembatasan yang direncanakan itu tampaknya menjadi bagian dari “pola perilaku destabilisasi yang lebih luas.”

“Militerisasi Krimea, Laut Hitam, dan Laut Azov yang yang kini dilakukan oleh Rusia merupakan ancaman lebih lanjut bagi kemerdekaan Ukraina, dan merusak stabilitas wilayah yang lebih luas,” kata Lungescu. “Kami meminta Rusia untuk memastikan akses bebas ke pelabuhan Ukraina di Laut Azov dan memungkinkan kebebasan navigasi.”

NATO, bersama dengan Amerika Serikat dan negara-negara sekutu Barat lainnya, telah meminta Rusia untuk menurunkan ketegangan menyusul apa yang digambarkannya sebagai pengerahan militer terbesar oleh Kremlin sejak merebut Krimea dari Ukraina pada 2014.

Komandan tertinggi pasukan AS di Eropa, Jenderal Angkatan Udara Tod Wolters, Kamis, mengatakan ada risiko “rendah hingga menengah” bahwa Rusia akan melancarkan semacam operasi militer terhadap Ukraina dalam satu atau dua minggu ke depan. [lt/pp]

Sumber: Voaindonesia

Share