Prabowo Subianto dan Jokowi.(dok)
TRANSINDONESIA.CO – Capres koalisi merah putih, Prabowo Subianto, berjanji akan menanggulangi kebocoran anggaran negara. Anggaran tersebut diperkirakan bocor hingga angka seribu triliun rupiah. Uang sebanyak itu, jelas Prabowo, akan sangat bermanfaat bila dialokasikan untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Tujuan bernegara mencari kemakmuran bersama. Bagaimana mencapai itu. Ada banyak cara,” jelasnya saat memaparkan visi dan misi di bidang ekonomi dalam debat capres kedua, di Jakarta, Minggu (15/6/2014).
Dia menjelaskan bisa dilakukan dengan memberikan pendidikan gratis, pelayanan kesehatan yang tidak membebani rakyat, dan berbagai kemudahan bagi peningkatan kesejahteraan. “Dari mana uangnya, darimana sumbernya,” tanya Prabowo dalam penjelasannya.
Dia menjelaskan setahun lalu, KPK memaparkan potensi kebocoran anggaran hingga seribu triliun rupiah. Bahkan lebih. Jika menerima mandat rakyat sebagai presiden, maka dirinya ingin menutup kebocoran tersebut.
Pihaknya akan memangkas dan mengalihkannya untuk membangun ekonomi kerakyatan. Alokasi anggaran akan diubah, tidak lagi dari desa ke kota, tapi sebaliknya dari kota ke desa. Saat menandatangani dukungan terhadap pihaknya, Prabowo menjanjikan alokasi APBN sebesar Rp1 miliar perdesa.
Ini nantinya akan mengurangi korupsi, karena akan ada peningkatan penghasilan penduduk hingga 2,5 kali lipat. Ditambah lagi dengan penambahan jalur kereta api hingga empat ribu KM, delapan pelaburan baru, pendirian bank tani dan nelayan.
Semua ini adalah rencana yang bisa diwujudkan dengan adanya kemauan bersama. “Berani atau tidak berantas korupsi. Kami akan kerja keras, sehingga penghasilan naik. Kita akan jadi bangsa terhormat,” jelasnya.
Masih Tunjukan Kartu
Semenatra Calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo mengawali sesi debat kedua menunjukkan dua kartu kepada publik yang terkait dengan visi misinya memajukan pembangunan ekonomi.
Dua kartu tersebut adalah Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Menurutnya, dua kartu tersebut merupakan langkah awal membangun modal dasar pembangunan yakni manusia Indonesia yang produktif.
“Dengan pembangunan manusia itu kita menjadi produktif. Kalau meningkat kita akan mempunyai daya saing,”ujar Jokowi.
Dia pun menunjukkan sejumlah program unggulan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi jika berhasil terpilih menjadi presiden. Beberapa program tersebut yakni koperasi, usaha mikro kecil dan menengah, pasar tradisional dan ekonomi maritim. “Pertumbuhan ekonomi harus diikuti dengan pemerataan,” ujarnya.(rep/sof)