Perebakan Virus Corona di Dunia Tembus 10 Juta Kasus
TRANSINDONESIA.CO – John Hopkins University hari Minggu (28/6) melaporkan jumlah perebakan virus corona di seluruh dunai menembus 10 juta kasus, termasuk hampir 500.000 kematian.
Ketika hampir mendekati angka 10 juta kasus itu, Kepala Badan Kesehatan Dunia WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus baru-baru ini mencuit di Twitter, “ini menjadi pengingat bahwa meskipun kita terus melakukan penelitian dan pengembangan vaksin dan terapi, menunjukkan tanggungjawab yang mendesak untuk melakukan apapun yang dapat dilakukan dengan piranti yang ada. Kita harus terus berusaha menekan perebakan dan menyelamatkan nyawa.”
Lebih dari 2,5 Juta Orang Tertular Corona di AS
Menurut John Hopkins University, Amerika masih menjadi negara dengan jumlah penderita dan korban meninggal terbesar di dunia, dengan lebih dari 2,5 juta orang tertular dan lebih dari 125.000 orang meninggal dunia. Lima negara bagian di Amerika hari Sabtu (27/6) melaporkan jumlah kasus baru tertinggi dalam sejarah. Florida melaporkan 9.585 kasus baru, Georgia 1.990 kasus baru, South Carolina melaporkan 1.604 penderita baru, Arizona melaporkan 3.591 kasus baru, sementara Nevada melaporkan 1.099 kasus baru. Negara-negara bagian yang melaporkan perebakan terluas ini adalah yang terdapat di bagian Selatan dan Barat.
Jumlah penderita virus corona juga melesat di Texas, di mana lebih dari 5.700 penderita baru dan 42 kematian dilaporkan hari Sabtu; menambah jumlah korban meninggal menjadi 2.400 orang. Gubernur Texas Greg Abbott kembali melarang warga makan di dalam restoran dan menutup bar.
Langsungkan Pawai Politik Tanpa Ikuti Protokol Pembatasan Sosial, Trump Dikecam
Presiden Donald Trump dikritik tajam karena melangsungkan rapat politik di Tulsa, Oklahoma, 20 Juni lalu, tanpa memperhatikan pembatasan fisik. Laporan-laporan sejumlah media menyatakan para staf di Bank of Oklahoma BOK Center, di mana pertemuan politik itu diselenggarakan, awalnya telah menempatkan stiker “Mohon Tidak Duduk Disini” secara berselang di kursi-kursi yang akan digunakan dalam acara itu, tetapi beberapa jam sebelum pawai dimulai mereka diperintahkan staf kampanye presiden untuk mencabut stiker dari kursi-kursi itu.
Harian Washington Post melaporkan manajemen BOK Center telah membeli 12.000 stiker untuk ditempel di kursi-kursi guna menjaga jarak antar orang, standar yang digunakan untuk mencegah meluasnya perebakan virus corona di tempat umum. Washington Post memasang video di situsnya yang menunjukkan dua laki-laki tidak dikenal mencabuti stiker-stiker yang dipasang di tempat duduk BOK Center.
Majalah Billboard adalah media pertama yang Jumat lalu (26/6) melaporkan bahwa tim kampanye Trump ingin mencabut stiker-stiker yang dipasang di kursi.
Wakil Presiden Mike Pence juga dijadwalkan berkampanye di Dallas, Texas, hari Minggu (28/6) di mana ia akan menghadiri “Celebrate Freedom Rally” di First Baptist Church Dallas dan kemudian mengadakan pertemuan dengan Abbott.
Virus Corona di India Terus Melesat
Kementerian Kesehatan India hari Minggu (28/6) mengatakan dalam 24 jam terakhir ini ada 410 kematian baru terkait virus corona dan 19.906 penderita baru yang dilaporkan. Hal ini menambah jumlah orang yang tertular virus mematikan ini mejadi 528.859 orang, sementara korban meninggal mencapai 16.095 orang.
Ini merupakan peningkatan tertinggi kasus baru Covid-19 dalam satu hari.
Menurut pejabat-pejabat kementerian itu, sejauh ini ada 309.713 orang telah diijinkan pulang dari rumah sakit, sementara jumlah kasus aktif kini mencapai 203.051.
Perdana Menteri India Narendra Modi dalam rapat dengan para menteri di seluruh negara bagian, lewat video telekonferensi, tanggal 16 dan 17 Juni lalu, telah menyampaikan berbagai strategi untuk membantu mengatasi virus mematikan itu. [em/ii]
Sumber : Voaindonesia