TRANSINDONESIA.CO – Operator seluler PT Telkomsel menargetkan pendapatan dari “recharge” atau isi ulang pulsa pada malam Lebaran Idul Fitri tahun ini bisa mencapai Rp300 miliar, seiring meningkatnya trafik pemakaian layanan suara, pesan dan data.
Direktur Sales Telkomsel Ma’sud Khamid saat paparan hasil uji jaringan jelang Ramadhan dan Lebaran 2014 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (10/6/2014), mengatakan selama dua tahun terakhir, pendapatan dari isi ulang pulsa pada momen Lebaran terus mengalami peningkatan.
“Pada malam Lebaran 2012, ‘recharge’ (isi ulang pulsa) mencapai Rp223 miliar, kemudian pada Lebaran 2013 naik menjadi Rp262 miliar. Tahun ini, kami targetkan bisa menembus Rp300 miliar, karena pelanggan kami juga terus tumbuh,” ucapnya.
Ma’sud Khamid menambahkan momen Ramadhan dan Lebaran menjadi berkah bagi perusahaannya dalam meraih pendapatan secara maksimal. Selain dari dua perayaan hari besar lain, yakni Imlek dan Natal.
“Selama Ramadhan hingga Lebaran tahun ini, kami menargetkan bisa meraih pendapatan dari recharge sekitar Rp6 triliun. Itu baru pendapatan selama satu bulan saja loh,” tambahnya.
Hingga saat ini, salah satu anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom itu, mengklaim telah memiliki lebih dari 135 juta pelanggan, terbanyak dibanding operator seluler lainnya.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan, Telkomsel pada tahun ini membangun 14.000 BTS (base transceiver station) yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia, serta memodernisasi 5.000 BTS dan meningkatkan kualitas (up grade) 5.000 BTS yang telah ada.
“Hingga Juni ini, kami targetkan sebanyak 10.500 dari 14.000 BTS baru yang dibangun sudah ‘on air’. Sisanya diselesaikan hingga September-Oktober mendatang,” ujar Direktur Network Telkomsel Abdus Somad Arif.
Pria yang akrab disapa ASA ini, mengungkapkan hingga Mei 2014, total BTS yang sudah dioperasionalkan mencapai 77.800 unit, termasuk 33.000 BTS 3G (Node B) untuk mendukung layanan data.
Menurut ia, tren penggunaan layanan data hingga semester pertama tahun ini diprediksi meningkat sekitar 147 persen. Sementara trafik komunikasi selama Lebaran 2014 diperkirakan melonjak hingga 170 persen, lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang naik sekitar 115 persen.
“Di sepanjang jalur utama mudik Jawa-Bali dan beberapa lokasi tujuan mudik di luar Jawa telah disediakan kelonggaran kapasitas daya tampung sekitar 20-40 persen dari posisi normal. Seperti di Jawa Barat dengan kelonggaran kapasitas 45 persen, kemudian Jawa Tengah dan Jawa Timur sebesar 55 persen,” tutur ASA.
Selain itu, ada 762 titik yang menjadi fokus perhatian Telkomsel selama menghadapi Lebaran dan sebagian besar berada pada tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian, seperti terminal bus, stasiun kereta api, bandara, tempat wisata, dan pusat perbelanjaan.
Menyinggung hasil uji jaringan di jalur kereta api pantai utara Jawa dari Jakarta ke Surabaya, ia memastikan tidak ada area “blank spot” (tanpa sinyal) di sepanjang jalur mudik tersebut.(ant/met)