Mantan Guru Agama Ungkap Sosok Religius Calon Kapolri Idham Aziz Saat SD
TRANSINDONESIA.CO – Di balik rekam jejak calon Kapolri Idham Aziz saat berkarir di kepolisian, ternyata ada cerita dari salah seorang mantan gurunya yang tak akan pernah dilupakan dari jenderal yang kini berpangkat mayor jenderal itu. Diceritakan Hj Fatimah Hasan (70), Idham Aziz pernah bersekolah di SD 8 Kendari, Kelurahan kampung Salo, Kecamatan Kendari awal 1970.
Saat kecil, Idham Aziz tumbuh di lingkungan asrama yang ditinggali tentara yang saat itu masih bernama ABRI. Rumah Idham Aziz berdiri di belakang Kantor Kodim Kendari.
Pria kelahiran Kendari, 30 Januari 1963 itu, dikenal guru sebagai anak yang berbeda. Fatimah menceritakan, Calli, panggilan akrab Idham Aziz saat masih bocah, jarang bertingkah aneh di sekolah.
Pada usianya yang masih bocah, dia tak pernah lalai saat diminta mengerjakan tugas. Berbeda dengan beberapa rekannya, Calli selalu berhasil mengerjakan tugas saat masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Dia juga anaknya berbeda dengan saudara-saudaranya waktu di sekolah,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Berbeda menurut Fatimah, karena anak kedua dari 5 bersaudara itu, tak pernah pilih-pilih saat diberikan pekerjaan rumah. Jika diminta mengerjakan PR, salah atau benar, dia selalu mengerjakan.
“Dia saya ingat murid yang patuh, rajin di kelas. Mau salah atau benar, tugas dia berusaha selesaikan dan mau belajar,” kenang Fatimah.
Fatimah, guru SD Idham Aziz, satu-satunya guru yang masih ingat gerak-gerik Idham Aziz di sekolah. Dikenal memiliki banyak teman, dia juga pandai bergaul.
Sejak kecil, Fatimah sudah melihat Idham akan menjadi anak berbeda. Di dalam kelas, Idham jarang bermain saat guru memberikan pelajaran.
Dia mengingat, karena fokus, Idham Aziz memiliki daya ingat yang baik saat disuruh menghafal surat-surat pendek Alquran. Malah, hafalannya merupakan salah satu yang paling baik di sekolah saat itu.
“Tenang anaknya saat di kelas. Surat Al Fatihah, Al Ikhlas dan surat pendek lainnya cepat dia hafalkan,” ujar Fatimah.
Fatimah berharap, jika Idham Aziz diangkat sebagai Kapolri, dia bisa menjadi polisi yang baik dan jujur. Tidak hanya itu, Fatimah menitip pesan kepada mantan Kabareskrim Mabes Polri itu agar tidak melupakan kampung halamannya, Kelurahan Kampung Salo, Kota Kendari.
Anak Tentara yang Sederhana
Idham Aziz merupakan anak dari pasangan H Abdul Aziz dan Hj Tuti Pertiwi Aziz. Ayahnya, almarhum Abdul Aziz, adalah seorang mantan anggota TNI dengan pangkat terakhir, sersan mayor.
Bertugas di Korem 143 Halu Oleo Kendari, ayah Idham Aziz dikenal disiplin mendidik lima orang putra-putrinya. Menghidupi istri dan lima orang anaknya dengan gaji TNI, menuntut mereka untuk hidup sederhana.
Ditemui pada 24 Oktober 2019, di rumahnya, Rita, saudara perempuan Idham Aziz awalnya enggan bercerita. Namun, setelah dibujuk wartawan, Rita sedikit menceritakan perilaku anak kedua dari lima bersaudara itu.
“Meskipun sudah berpangkat bintang, Pak Idham kalau datang di Kendari tak pernah mau terlihat mewah,” ujar Rita, adik kandung Idham Aziz.
Dia melanjutkan, mantan Kapolda Sulawesi Tengah itu, tak malu menggunakan sandal jepit dan pakaian tak mencolok saat berkeliling kota Kendari. Bahkan, Idham kadang menyetir mobil sendiri.
Saat kerabatnya yang datang bersilaturahmi, Idham Aziz tidak pernah membeda-bedakan mereka. Semua ditemui dan diajak bercerita, meskipun hanya sebentar.
Sumber : Liputan6.com