Pelukan Ustaz Felix Siauw untuk Sang Kakak jadi Mualaf
TRANSINDONESIA.CO – Ustaz Felix Siauw tak bisa membendung rasa haru ketika menyaksikan kakaknya, Freddy Siauw, mengucap dua kalimat syahadat. Ia tak pernah menyangka, kakak yang menjadi orang paling dibenci memeluk Islam.
Ungkapan haru sekaligus tak percaya, Ustaz Felix Siauw tuliskan lewat Instagram beserta foto dirinya memeluk erat sang kakak.
“Pelukan Pertama. Ini adalah orang yang paling saya benci dalam hidup. Sebab trauma masa lalu, saya tak pernah bisa memaafkan dia, kecuali dalam mimpi yang disitu saya sedang sekarat,” tulis Ustaz Felix di kolom caption.
Ia lalu melanjutkan dengan cerita bagaimana sosok kakaknya itu menjadi musuhnya. Sedari kecil, tulis Ustaz Felix, mereka tak sekadar bertengkar tapi lebih dari itu. Ia mendapat intimidasi, hinaan, hingga pukulan dari kakaknya.
“Sampai 2 tahun lalu, di WA masih ada saling ancam jiwa antara kita, tak usah hitung maki dan caci, terlalu banyak. Sudahlah berbeda keyakinan, kita ibarat langit bumi,” lanjut dia.
Karena hubungan yang tak pernah baik itu, Ustaz Felix mengaku tak pernah mengucap doa untuk Freddy Siauw. Bahkan ia menganggap mustahil kakaknya bisa berubah. “Lebih tepatnya, saya tak rela dia berubah, dia fix jahat,” tulis Ustaz Felix.
Kemudian, Ustaz Felix mengungkapkan bahwa pelukan yang diperlihatkan dalam foto yang diunggahnya adalah pelukan dia dan kakaknya yang pertama.
“Ini pelukan pertama dalam 35 tahun hidup saya, doa pertama saya baginya, airmata pertama saya karenanya. Sekarang, ia salah satu yang paling saya cintai,” lanjut Ustaz Felix dalam tulisannya.
Ia lalu meminta kakaknya Freddy Siauw didoakan agar tetap istiqamah di gelombang ujian barunya. Ia juga mengucap terima kasih kepada para sahabat di Kajian Musawarah dan Ustaz Adi Hidayat yang ikut mendampingi dan membimbing proses pengucapan syahadat kakaknya.
Sebelumnya, Arie Untung mengunggah sebuah video yang memperlihat proses pengucapan syahadat Freddy Siauw di Instagram-nya. Momen sakral dan bersejarah itu pun membuat Ustaz Felix Siauw tak bisa membendung tangis, begitu pun dengan jemaah yang menyaksikannya.
Ketenangan Hati dan Pikiran
“Setelah menemukan Islam, saya menemukan ketenangan sekaligus perjuangan. Ketenangan pada hati dan pikiran karena kebenaran Islam. Dan perjuangan karena banyak muslim yang masih terpisah dengan Islam dan tidak mengetahui hakikat Islam seperti yang saya ketahui, kenikmatan Islam yang saya nikmati dan bangga kepada Islam seperti saya bangga kepada Islam”.
Dan mudah-mudahan, sampai akhir hidup saya dan keluarga saya, kami akan terus di barisan pembela Islam yang terpercaya. Janji Allah sangat jelas, dan akan terbukti dalam waktu dekat. Allahuakbar!
“Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik (TQS an-Nuur : 55)
Terimakasih Allah SWT, telah memberiku al-Qur’an dan taufik. Terimakasih wahai rasulullah Muhammad saw. atas kasih sayang dan perjuangannya. Terimakasih untuk Mami yang telah melahirkan dan mengasuh serta membesarkanku. [VIVA/BSH]