Jelang Ramadhan, Harga Sembkao di Jakarta Beranjak Naik

pedagang-sayur-dipasarPedagang sayuran.

 

TRANSINDONESIA.CO – Menjelang bulan Ramadhan 1434 Hijriah, harga sejumlah bahan pokok mulai merangkak naik. Selain meningkatnya kebutuhan masyarakat, kenaikan harga sejumlah komoditas disebabkan cuaca yang masih berubah.

Berdasar pantauan di Pasar Jambul, Kelurajan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur pada Senin (2/6/2014), kenaikan harga diantaranya terjadi telur, daging ayam potong, dan sejumlah komoditas sayur mayur. Kenaikan harga bervariasi dari 15 persen hingga 35 persen.

Untuk komoditas telur ayam negeri semula harganya berkisar antara Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram. Namun, sejak tiga hari belakangan harganya melambung hingga Rp22.000 per kilogram.

“Demikian juga untuk harga telur ayam kampung dan telur bebek dari semula Rp18.000 jadi Rp20.000 per kilogram,” kata Agus (28), salah seorang pedagang telur di Pasar Jambul, Senin (2/6) pagi.

Dikatakan Agus, kemungkinan harga telur akan terus melonjak terutama menjelang Lebaran. Kenaikan ini disebabkan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat.

“Memang setiap tahun selalu seperti ini. Menjelang Ramadhan dan Lebaran pasti naik karena kebutuhan masyarakat yang makin meningkat sementara pasokan tidak berubah,” jelasnya.

Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas cabe merah keriting dari semula Rp7.000 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram. Demikian juga dengan komoditas bawang merah dai semula Rp19.000 kilogram menjadi Rp24.000 per kilogram.

“Sudah seminggu ini naik terus harganya karena barangnya yang mulai susah,” kata Udin (25) seorang pedagang sayur mayur.

Sementara untuk komoditas selada, dan brokoli semula harganya berkisar Rp20.000 per kilogram menjadi sekitar Rp25.000 per kilogram.

“Kenaikan ini sudah dua minggu karena masih musim hujan jadi distribusinya agak sulit,” kata seorang pedagang lainnya, Riki (24).

Pedagang ayam potong, Bayu (32) menyebutkan, sejak dua minggu terakhir, harga ayam potong terus mengalami kenaikan. Harga ayam potong dari semula Rp18.000 merangkak hingga menjadi Rp22.000 per kilogram.

“Hari ini naik lagi. Sementara pembeli yang datang ke pasar semakin sepi. Untung masih punya pelanggan,” katanya.

Sementara itu, Asisten Manager Pasar Induk Kramat Jati, Sugiyono menyatakan, di pasar yang dikelolanya harga sayur mayur masih relatif stabil. Bahkan untuk komoditas cabe seperti cabe rawit merah, dan cabe merah keriting cenderung menurun.

“Sejauh ini relatif stabil bahkan sejumlah komoditas harganya di bawah Rp10.000 seperti cabe merah keriting Rp7.000 dan rawit merah Rp8.500,” jelasnya.

Kenaikan harga yang cukup signifikan, kata Sugiyono terjadi pada komoditas bawang merah. Harga bawang merah yang masih berkisar Rp15.000 per kilogram pada 27 Mei lalu mulai merangkak menjadi Rp17.000 per kilogram.

“Ini karena permintaan bawang merah dari luar Pulau Jawa yang meningkat. Secara keseluruhan di Pasar Induk relatif stabil,” katanya.

Stabilnya harga juga terjadi pada komoditas beras di Pasar Induk Beras Cipinang. Hal ini lantaran pasokan dari daerah penghasil tidak mengalami kekurangan.

“Harganya stabil untuk IR 1 harganya masih Rp8.500 per kilogram, IR 2 Rp8200 per kilogram, dan IR 3 sekitar Rp7900 per kilogram,” kata Ayong, salah seorang pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang.

Nelly Sukidi, pedagang beras lainnya mengatakan, bulan puasa tahun ini bertepatan dengan panen kedua. Jika tak ada hambatan dalam panen, pihaknya optimis pasokan beras untuk Jakarta selama bulan puasa hingga lebaran akan terpenuhi.

“Seandainya panen kedua tidak ada masalah, puasa dan lebaran masyarakat tidak perlu khawatir,” katanya.(sp/dam)

 

Share