KBS Surabaya yang koleksinya akhir-akhir ini banyak mati.(ist)
TRANSINDONESIA.CO – Lagi, penghunian Kebun Binatang Surabaya (KBS) mati, kali ini seekor komodo jantan berusia empat tahun yang merupakan koleksi KBS itu ditemukan mati di kandanganya pada Senin (2/6/2014).
Humas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS Agus Supangkat mengatakan seorang keeper (penjaga satwa) KBS saat membersihkan kandang menemukan KBS mati di kandangnya sekitar pukul 08.00 WIB.
“Untuk lebih jelasnya silahkan tanya ke Bu Liang Kaspe (dokter hewan KBS) saja,” ujarnya di Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/6/2014).
Sementara itu, dokter hewan sekaligus Direktur Operasional Kebun Binatang Surabaya, Liang Kaspe menuturkan berdasarkan hasil otopsi sementara tim dokter KBS, keadaan organ tubuh komodo itu normal.
Dari segi usia, kata dia, komodo tersebut masih tergolong muda. Hanya saja keadaan rongga mulut memerah. Selain itu, ada sedikit lendir pada bagian paru-paru komodo.
“Diduga mati terkena infeksi saluran pernafasan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa dengan matinya seekor komodo itu, tidak mengurangi jumlah komodo di KBS. Ini dikarenakan jumlah komodo di KBS diperkirakan masih tersisa 73 ekor yang terdiri atas komodo anak dan dewasa.
Menurut dia, banyaknya komodo itu karena pada awal April 2014, sebanyak 17 butir telur komodo menetas.
Sekretaris Kota Surabaya (Sekkota) Surabaya Hendro Gunawan menjelaskan belum ada kepastian izin lembaga konservasi (LK) diterima dari Kementerian Kehutanan (kemenhut).
Pemerintah Kota (Pemkot) melalui PDT KBS sifatnya menunggu. Sebab, semua persyaratan sudah lengkap. Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim sudah mengirim semua berkas ke kemenhut.
“Belum, kita tinggal menunggu dari pusat (kemenhut) saja,” katanya.(ant/ats)