Hasto: Farhat Abbas Bukan Bagian dari TKN Jokowi-Ma’ruf
Farhat Abbas dipecat dari tim Pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin. Pernyataan ini langsung dikeluarkan oleh Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto
TRANSINDONESIA.CO | JAKARTA – Farhat Abbas dipecat dari tim Pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin. Pernyataan ini langsung dikeluarkan oleh Sekretaris Tim Kampanye Jokowi-KH. Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto.
“Farhat Abbas bukan bagian tim kampanye Jokowi,” ujar Hasto melalui siaran pers pada Rabu (3/10) malam.
Hasto menuturkan, laporan Farhat Abbas terhadap partai koalisi lawan terkait penyebaran berita bohong atas kasus Ratna Sarumpaet adalah tindakan pribadi. Hasto membantah pernyataan Farhat yang mengatasnamakan laporannya mewakili tim kampanye Jokowi-Ma’ruf.
“Gugatan Farhat Abbas inisiatif pribadi dan atas nama pribadi dan tidak mewakili tim kampanye Jokowi-Kiai Ma’ruf,” tegas Hasto.
Kendati demikian lanjut Hasto, drama yang baru saja usai tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi tim kampanye Jokowi-Ma’ruf dan seluruh masyarakat Indonesia. Bahwa sebagai seorang pemimpin tambahnya, harus melakukan check and recheck sebelum apa yang akan disampaikan ke publik.
“Terlalu riskan apabila telinga pemimpin terlalu tipis dan reaktif didalam merespons berbagai persoalan tanpa melakukan pengendapan terlebih dahulu,” kata Hasto.
Untuk diketahui, Farhat Abbas melaporkan Prabowo Subianto, Ratna Sarumpaet, Fadli Zon, dan beberapa nama lainnya ke Bareskrim Polri. Selain itu, Farhat juga memberikan pernyataan melalui video singkat yang sengaja direkamnya yang kemudian tersebar.
Dalam video tersebut Farhat Abbas meminta agar calon Presiden Prabowo Subianto meminta maaf kepada Jokowi dan seluruh masyarakat Indonesia. Berikut ini kutipan video singkat Farhat Abbas :
“Farhat Abbas dari jalan proklamasi 45 rumah aspirasi tim kampanye nasional pak Jokowi-Maruf, meminta, menuntut pak Prabowo untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia khususnya kepada Pak Jokowi dan tim kampanye dan para pendukung pak Jokowi yang tersudutkan karena pemberitaan bohong dan hoaks dari lawan-lawan politik kita yang selama ini nyinyir dan mengaku dianiaya ternyata bohong,”
“Dosa besar ini harus dibayar pak Prabowo dengan cara mundur menjadi calon presiden RI. Karena sikap seperti itu mengadu domba rakyat, fitnah. Itu harapan kami. kalau tidak KPU diskualifikasi pak Prabowo. Lawan-lawan”. Republika