Pesawat Delta Terbalik saat Mendarat di Bandara Toronto, 19 Orang Luka-luka

TRANSINDONESIA.co | Sebuah pesawat Delta Air Lines terbalik saat mendarat di Bandara Internasional Toronto Pearson pada Senin (17/2), melukai 19 orang termasuk tiga orang yang kini berada dalam kondisi kritis.

Pihak bandara Toronto Pearson mengonfirmasi melalui platform X bahwa sebuah “insiden” terjadi yang melibatkan penerbangan regional Delta Air Lines yang tiba dari Minneapolis. Penerbangan tersebut membawa 76 penumpang dan empat awak kabin. Insiden berlangsung pada pukul 2.15 siang waktu setempat dan penerbangan di bandara tersebut dihentikan selama sekitar 2,5 jam.

Video dari lokasi kejadian menunjukkan pesawat Mitsubishi CRJ-900LR berada dalam posisi terbalik di landasan yang diselimuti salju dan sejumlah petugas tanggap darurat menyemprotkan air ke arah pesawat.

Layanan ambulans udara Ornge mengatakan timnya memindahkan satu pasien anak-anak ke Rumah Sakit SickKids di Toronto dan dua orang dewasa yang mengalami luka kritis ke rumah sakit lainnya di kota tersebut.

“Tim tanggap darurat telah meresponsnya,”tulis pihak bandara dalam unggahannya di X. “Semua penumpang dan kru tengah ditangani.”

Masih terlalu dini untuk mengatakan penyebab pesawat tersebut terbalik, namun cuaca diperkirakan menjadi salah satu faktor penyebab insiden tersebut. Menurut Layanan Meteorologi Kanada, wilayah bandara itu dilanda hujan salju dan dan angin dengan kecepatan 51 hingga 65 kilometer per jam. Suhu di lokasi sendiri berkisar pada -8,6 Celsius.

“Sangat jarang melihat insiden seperti ini,” ujar John Cox, CEO dari perusahaan konsultan keamanan penerbangan Safety Operating Systems yang berbasis di St. Petersburg, Florida. “Kami telah melihat beberapa kasus saat lepas landas di mana pesawat akhirnya terbalik, namun itu sangat jarang.”

Cox, yang berdinas di angkatan Udara AS selama 25 tahun dan pernah bekerja untuk penyelidikan Dewan Keamanan Transportasi Nasional AS (NTSB), mengatakan pesawat CRJ900 merupakan pesawat yang mumpuni dan telah terbang selama beberapa dekade serta terbukti mampu melewati cuaca buruk.

“Kondisi cuacanya berangin. Namun pesawat tersebut didesain dan telah tersertifikasi untuk mengatasi cuaca semacam itu. Pilotnya pun juga terlatih dan berpengalaman mengatasi kondisi tersebut.” [voa]

Share