Myanmar Gerebek Lokasi Sindikat Penipuan Daring, Selamatkan Ratusan Pekerja
TRANSINDONESIA.co | Ratusan pekerja di pusat-pusat penipuan daring di Myanmar telah diselamatkan oleh pihak berwenang di distrik Myawaddy di dekat perbatasan Thailand, menjelang operasi pemulangan besar-besaran yang diperkirakan akan segera dilakukan.
Daerah-daerah di Myanmar yang berbatasan dengan Thailand telah menjadi tempat persembunyian bagi sindikat kriminal yang mempekerjakan ratusan ribu orang dari Asia Tenggara dan tempat lain, yang membantu melakukan penipuan daring termasuk tipu muslihat romantis palsu, tawaran investasi palsu, dan skema perjudian ilegal.
Penipuan semacam itu telah merugikan korban di seluruh dunia hingga puluhan miliar dolar, sementara orang-orang yang direkrut untuk melakukan penipuan itu sering kali ditipu untuk menerima pekerjaan yang seakan-akan karena kesalahan mereka melihat lowongan pekerjaan yang ada, dan akhirnya terjebak dalam perbudakan virtual.
Di bawah kanopi besar berlantai hijau, ratusan pekerja yang diselamatkan pada Senin (17/2) duduk atau berbaring di tanah sambil menunggu untuk kembali ke rumah.
Seorang pekerja, yang nama dan kewarganegaraannya tidak disebutkan, mengatakan dia perlu berbicara dengan keluarganya untuk memberi tahu mereka bahwa dia akan pulang, namun dia tidak membawa ponselnya. “Saya pikir kami bisa pulang secepatnya dan itu akan sangat baik bagi kami semua,” katanya.
Pejabat Tinggi China Datangi Myawaddy
Upaya untuk menutup pusat penipuan di Myanmar tampaknya mendapatkan momentum pada Senin, ketika seorang pejabat tinggi keamanan China juga mengunjungi kedua sisi perbatasan Thailand-Myanmar, dan terlihat berbincang dengan para pekerja yang diselamatkan.
Liu Zhongyi, Wakil Menteri Keamanan Publik China dan Komisaris Biro Investigasi Kriminal, tiba di sisi Myawaddy dalam sebuah lokasi yang dikuasai Border Guard Forces, kelompok milisi dari etnis minoritas Karen di Myanmar. Lokasi itu diyakini sebagai tempat ditangkapnya ratusan orang dari beberapa pusat penipuan.
Surat kabar Bangkok Post melaporkan gelombang awal sekitar 600 warga negara China termasuk di antara mereka yang diselamatkan dari pusat penipuan itu, dan diperkirakan akan diterbangkan kembali ke China dengan penerbangan carteran ketika Liu mengakhiri kunjungannya.
Pemimpin Border Guard Forces suku Karen (BGF) Myanmar, Saw Chit Thu, mengatakan kepada media bahwa dia tidak mendukung “perdagangan manusia dan penyiksaan”, dan akan melakukan penangkapan dan mengirim pekerja yang diselamatkan kembali ke pihak militer dan polisi Thailand.
Pemerintah Thailand telah mengeluarkan perintah untuk memutus pasokan listrik, internet, dan gas ke beberapa wilayah di Myanmar di sepanjang perbatasan dengan Thailand utara, dengan alasan keamanan nasional dan kerugian besar yang dialami negara itu akibat operasi penipuan tersebut.
Sekitar 260 orang dari 20 negara, termasuk banyak dari Afrika, pekan lalu dikirim dari distrik Myawaddy di Myanmar melintasi perbatasan ke provinsi Tak di Thailand setelah dilaporkan diselamatkan dari pusat penipuan.
Pejabat Thailand mengatakan sebanyak 7.000-10.000 orang lagi mungkin akan dipulangkan. [voa]