Lemdiklat Polri Mengajarkan Polisi Sebagai Guru Sang Pencerah

TRANSINDONESIA.co | Polisi itu guru sang pencerah? Menjadi polisi setidaknya memiliki kompetensi, komitmen dan konsistensi menjalankan komitmennya untuk kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban.

Polisi sebagai guru, yang dalam analoginya dapat dikatakan “digugu lan ditiru”. Guru sebagai sang pencerah bagi masa kini dan masa depan.

Polisi sebagai guru menjadi penerang dalam kegelapan tidak sebatas mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan tetapi juga nilai nilai kehidupan.

Polisi dalam pemolisiannya dituntut untuk mampu melihat kebenaran, keadilan dalam keutamaannya.

Menjadi polisi bukan sekedar menjalankan profesinya melainkan ada panggilan jiwa untuk menapaki jalan hidup sebagai :
1.Sang pencerah,
2.Influencer,
3.Motivator,
4.Problem solver,
5.Dirigen yang mengharmonikan
6.Pembaharu
7.Ikon profesionalisme,
8.Ikon moralitas,
9.Ikon modernitas,
10.Membawa kemajuan dan kesejahteraan .

Dari poin poin di atas kebahagiaan dan kebanggaan polisi sebagai guru tatkala warga masyarakat yang dilayani merasakan ada keamanan dan rasa aman. Keberadaannya diterima dan didukung serta diakui sebagai bagian dari masyarakat yang dilayaninya.

Polisi yang guru akan terus mencari dan menemukan kebaikan dalam hidup dan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Polisi yang guru dalam mendidik dan berusaha memahami corak masyarakat dan kebudayaannya.

Selain itu juga memberi pengetahuan untuk mencerdaskan, mencerahkan dan menyadarkan akan jatidirinya. Selain itu juga berani untuk berpikir kritis bahkan mengembangan imajinasinya secara out of the box atau di luar mind streem.

Semua itu dimulai dari lembaga pendidikan yang sejatinya dapat dikatakan ” litle dari sebuah institusi atau birokrasi. Pendidikan merupakan cara menemukan keutamaan dan cara mengimplementasikan bukan sebatas persyaratan, maka cara cara instan akan menyesatkan dan menjerumuskan dan merusak peradaban.

Polisi yang guru selain sebagai pengajar ia juga memiliki status dalam stratifikasi sosial. Polisi sebagai guru merupakan kunci dari baik buruknya suatu institusi. Hasil didik merupakan cermin dari kualitas lembaga pendidikan.

Pendidikan mengajarkan dan menanamkan kesadaran tanggung jawab dan disiplin untuk menemukan keutamaan kepada para siswanya. Pendidikan bagian kodrat manusia untuk menjadi pembelajar, melalui pendidikan dapat mengetahui segala sesuatu. Pendidikan menjadi ruang transformasi pengetahuan ketrampilan moralitas agar semakin manusiawinya manusia

Polisi sebagai guru menjadi energi transformasi yang mencerahkan hidup dan kehidupan. Hidup dalam suatu peradaban diperlukan adanya pendidikan yang mencerahkan, mentransformasi sehingga mampu untuk : memahami, membatasi, empati, peduli, saling menghormati, dan mampu saling menghidupi. Pendidikan refleksi suatu peradaban? Kalau iya mengapa? Karena hidup dan kehidupan manusia memerlukan peradaban untuk bisa bertahan hidup dan menumbuh kembangkannya.

Peradaban menjadi tanda bahwa ada manusia sebagai mahkluk berakal budi. Manusia memiliki akal budi untuk berimajinasi. Dari imajinasi itulah mampu mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan.***CDL

Share